Minggu, Desember 09, 2012

Cara – cara Menghadapi Bencana Alam

Assalammualikum WR WB
Cara – cara Menghadapi Bencana Alam

Mengantisipasi Ancaman Gempa Bumi

Gempa bumi adalah gerakan kulit bumi yang terjadi secara mendadak. Dampak gerakan itu bisa menyebabkan kerusakan yang parah. Bangunan yang ada di atasnya bisa hancur dan menelan korban jiwa. Apa yang harus kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya gempa bumi? Ada beberapa langkah yang dilakukan pemerintah. Salah satunya adalah pemerintah mendirikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), langkah lainya adalah :
Pemerintah telah membuat peta rawan bencana gempa bumi.
Pemerintah mengadakan pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan tentang bencana alam.
Pemerintah telah membuat sebuah lembaga yang khusus menangani bencana. Lembaga tersebut adalah Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana Alam.
Pemerintah telah membuat posko, membangun beragam fasilitas, dan menyiapkan sukarelawan.

Untuk mengantisipasi bencana gempa ada beberapa langkah yang harus diketahui dan dilakukan masyarakat:
Membuat rumah atau bangunan yang sesuai dengan standar. Bangunan harus dibuat tahan terhadap getaran atau tahan gempa.
Mengikuti penyuluhan tentang bencana alam yang diadakan pemerintah atau lembaga terkait.
Mempersiapkan anggota keluarga untuk menghadapi keadaan darurat.
Membentuk kelompok-kelompok siaga di masyarakat.

Mengantisipasi Ancaman Tsunami

Tsunami adalah gelombang laut pasang yang disebabkan adanya gempa di dasar laut. Tinggi gelombang tsunami bisa mencapai puluhan meter. Dampak yang ditimbulkannya sungguh dahsyat. Peristiwa tsunami Aceh tersebut menggugah kesadaran kita. Laut yang kelihatan tenang dan aman untuk wisata ternyata menyimpan bencana. Mari kita kenali tanda-tandanya. Saat terjadi gempa di dasar samudra tiba-tiba air laut di pantai menjadi surut. Apabila kamu melihat hal itu bersegeralah mencari tempat yang tinggi. Bisa jadi itulah awal mula akan datangnya gelombang tsunami.

Berikut langkah yang ditempuh pemerintah untuk menghadapi tsunami:
Pemerintah telah membangun Taman Edukasi Tsunami di Aceh pada tahun 2008. Di dalam taman edukasi ini terdapat simulator tsunami yang akan mendemonstrasikan tahapan terjadinya tsunami.
Pemerintah melakukan penyuluhan terhadap masyarakat di pesisir pantai.
Pemerintah membangun tembok penahan gelombang tsunami. Pemerintah juga menggalakkan penanaman mangrove untuk menjaga air pasang.
Pemerintah membangun tempat-tempat evakuasi, lengkap dengan sarana dan prasarananya.

Ada beberapa langkah yang harus diketahui dan diterapkan masyarakat.
Masyarakat harus menghafalkan karakteristik gempa yang potensial menyebabkan tsunami. Gempa besar yang berpusat di dasar laut bisa menimbulkan suara gemuruh berkepanjangan.
Meningkatkan kewaspadaan saat berwisata di kawasan pantai.
Mengetahui secara pasti langkah darurat dan tempat-tempat evakuasi.
Masyarakat pantai harus turut menjaga kelestarian tanaman mangrove.

Mengantisipasi Ancaman Gunung Berapi

Indonesia kaya dengan gunung api. Kita dengan mudah bisa menemukan gunung api di berbagai wilayah. Kita harus mewaspadainya. Ancaman letusan gunung berapi ada beragam. Awan panas yaitu campuran material letusan antara gas dan bebatuan. Suhunya antara 300–700°C dengan kecepatan lumpurnya di atas 70 km/jam. Lontaran material pijar yang terjadi ketika letusan berlangsung. Luncuran pijar ini mampu membakar apa pun yang dilaluinya. Hujan abu terjadi ketika gunung api meletus. Abu yang diterbangkan angin membahayakan pernapasan. Lava merupakan magma yang mencapai permukaan dalam bentuk cairan kental. Suhunya mencapai 700–1.200°C. Apabila lava Gas racun yang keluar bisa menyebabkan kematian.


Untuk menghadapi bencana gunung berapi, pemerintah melakukan langkahlangkah sebagai berikut:
Pemerintah selalu memantau aktivitas gunung berapi.
Pemerintah memetakan kawasan bahaya gunung berapi. Pemetaan dilakukan terhadap jalur-jalur awan panas dan permukiman penduduk.
Pemerintah melakukan sosialisasi dalam bentuk pameran atau penyuluhan.
Pemerintah membangun sabo, barak pengungsian, jalur evakuasi, dan memberdayakan penduduk sekitar.

Ada beberapa langkah yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh masyarakat:
Masyarakat di sekitar gunung berapi harus mengetahui secara pasti tempat dan jalur evakuasi. Tempat penampungan atau barak beserta jalur evakuasi harus dirawat dan dalam kondisi siap pakai.
Masyarakat harus mengenali tanda tanda terjadinya bencana gunung berapi. Misalnya turunnya binatang dari puncak atau menyengatnya bau belerang.
Masyarakat harus mematuhi pengumuman dari instansi berwenang.

Mengantisipasi Ancaman Tanah Longsor

Tanah longsor adalah gerakan tanah dan bebatuan pada lereng sebuah gunung. Tanah di lereng gunung bisa longsor karena adanya peningkatan kandungan air di perut gunung. Penyebab lain adalah pembangunan permukiman di lereng gunung dan pemotongan kaki lereng. Hal ini menyebabkan lereng tidak memiliki penahan atau penyangga. Seiring meningkatnya curah hujan, beberapa daerah potensial terjadi tanah longsor.

Ada beberapa langkah yang ditempuh oleh pemerintah:
Pemerintah telah memetakan gunung atau bukit yang rawan longsor.
Pemerintah membuat peraturan yang melarang pembangunan permukiman tanpa memedulikan keselamatan lingkungan.
Pemerintah menggalakkan penghijauan untuk mengantisipasi bencana tanah longsor.
Pemerintah telah membangun beragam prasarana pengaman seperti tanggul, drainase, dan memindahkan penduduk yang berada di kawasan rawan longsor.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan masyarakat.
Menjaga kelestarian lingkungan pegunungan. Misalnya dengan membuat terasering, menghijaukan bukit, dan memelihara saluran drainase.
Masyarakat harus sadar untuk tidak membangun rumah secara sembarangan di perbukitan.
Masyarakat harus menghentikan penambangan liar di kaki bukit.

Mengantisipasi Ancaman Bencana Banjir

Banjir adalah keadaan saat suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar. Dampak banjir sungguh luar biasa. Bayangkan apabila kota seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Surakarta terendam air selama berhari-hari. Seluruh aktivitas kita akan terhenti dan terganggunya perekonomian kita.

Ada beberapa langkah yang ditempuh pemerintah untuk mengantisipasi bencana banjir:
Pemerintah telah membuat peta daerah-daerah yang rawan bencana banjir.
Pemerintah mengadakan sosialisasi tentang segala hal mengenai bencana banjir.
Pemerintah menggalakkan program penghijauan di wilayah hulu atau pegunungan.
Pemerintah telah menyiapkan posko bencana banjir sejak pusat hingga tingkat RT/RW.

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh masyarakat:
Membiasakan hidup bersih dan sehat. Buanglah sampah pada tempatnya.
Tidak membangun rumah di bantaran sungai. Masyarakat justru harus membersihkan sungai secara teratur.

Mengantisipasi Ancaman Bencana Angin Topan

Ciri khas angin ini adalah terjadinya pusaran angin secara mendadak dengan kecepatan 120 km/ jam atau lebih. Angin ini disebabkan adanya perbedaan tekanan cuaca. Bentuk angin ini seperti cerobong raksasa dengan daya hancur yang luar biasa.

Untuk mengantisipasi bencana angin putting beliung, pemerintah melakukan hal-hal berikut:
Pemerintah secara berkala telah membuat prakiraan cuaca.
Pemerintah menggunakan satelit atau radar untuk memantau arah angin.
Pemerintah mengadakan penyuluhan dan pelatihan untuk mengurangi dampak bencana angin topan atau puting beliung.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan masyarakat:
Membuat bangunan yang kuat dari sisi rancang bangun dan tahan terhadap tiupan atau pusaran angin.
Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mudah terbang dalam pembuatan rumah atau bangunan.
Menggalakkan penghijauan untuk mengurangi dan meredam gaya angin.

Mengantisipasi Ancaman Bencana Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan menyebabkan alam kita menjadi rusak parah. Tumbuhan dan hewan langka kita musnah. Kayu yang berumur ratusan tahun menjadi abu. Tanah longsor dan banjir bandang pun mengancam setiap saat. Kebakaran hutan juga mengakibatkan bencana kabut asap di negara tetangga. Kebakaran hutan memang tidak hanya disebabkan ulah manusia. Namun, faktor manusia tampaknya tetap sebagai faktor utama rusaknya hutan kita. Misalnya dalam kasus pelanggaran hak pengusahaan hutan (illegal logging).

Ada beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi kebakaran hutan:
Pemerintah bekerja sama dengan PBB dan negara lain untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan. Penyelamatan hutan memang menjadi agenda bersama negaranegara di dunia. Hal ini disebabkan meningkatnya pemanasan global (global warming).
Pemerintah melarang dan menerapkan sanksi yang keras bagi pelaku illegal logging.
Pemerintah melarang pembukaan hutan secara membabi buta tanpa memerhatikan aspek kelestarian lingkungan.
Pemerintah memberikan penyuluhan dan pelatihan terhadap masyarakat di sekitar hutan tentang pentingnya kelestarian hutan.

Langkah-langkah yang harus ditempuh masyarakat sebagai berikut:
Menghentikan kebiasaan membuka hutan untuk dijadikan ladang.
Membiasakan hidup disiplin terutama saat berada di kawasan hutan.
Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kelestarian hutan.

Tidak ada komentar: