Selasa, Maret 27, 2012

Trend Rambut Cowok Korea

Trend Model Rambut Cowok Korea

Trend Model Rambut Cowok Korea - Kalau ngomongin soal Korea, pasti ga jauh - jauh dari makanannya yang enak-enak, tempat wisatanya yang menarik dan ga kalah penting boyband-boybandnya yang ngetop dan super ganteng, hehehe. Yup, boyband-boyband Korea yang digandrungi para remaja ini, memang menjadi magnet daya tarik bahkan role model dalam soal fashion, ga cuma di Korea tapi juga di seluruh Asia. Trend fashion yang berkembang pun banyak meniru gaya mereka. Dari mulai trend baju, sepatu, aksesoris, bahkan sampai trend model rambut! Head to toe!
Trend Model Rambut Cowok Korea
Ternyata, ga cuma cewek yang seneng mengikuti perkembangan fashion tapi makhluk Adam pun ga dinyana suka banget ngikutin perkembangan artis mereka terutama soal model rambut. Hmm penasaan kan model rambut seperti apa sih yang jadi hits di korea?

Nah, guys, pasti kalian semua tahu SuJu ( red - Super Junior) kan ? Yup boyband yang anggotanya belasan orang ini, memang menjadi trendsetter terutama soal gaya rambut. Ga jauh jauh, trend rambut cowok di Korea bisa kita lihat dr gaya rambut personilnya. Sebut saja Choi Siwon, si cowok ganteng ini berambut cepak dengan bang di tengah yang bikin bentuk wajahnya jadi kelihatan lebih manly dan yang pasti makin oke ! Selain Choi Siwon ada juga Leadernya,
Leeteuk yang tetep tampil imut dan keren dengan sedikit poni dan model rambut pendek. Selain itu masih ada Ryeowook dan Kyuhyun yang mempunyai model rambut yang mirip, cepak dengan sedikit poni yang mempertegas bentuk wajah mereka. Model rambut cepak ini tetap menjadi trend model rambut yang paling hits di Korea, karena selain low maintenance, pengguna model ini juga lebih keliatan rapi dan tentunya makin keren!
Trend Model Style Rambut Cowok KoreaDi luar trend rambut cepak, kita juga masih bisa lihat trend rambut agak panjang ( baca: gondrong ) ditambah poni miring, yang ga kalah hitsnya dengan trend rambut cepak. Sebut saja Lee Minho ( pemeran Boys Before\Flowers ), Yoon Shi Yoon ( pemeran Kim Tak goo ), Jaejoong ( anggota JYJ ), Jonghyun ( personil Shinee), No Min Woo ( personil Trax) dan masih banyak
lagi. Mereka juga ga kalah ganteng dan menarik dengan model rambut gondrong dan poni miring. Untuk saat ini trend rambut cowok di Korea masih berkisar sekitar cepak, gondrong atau bahkan bergaya militer seperti Eric Moon, personel Shinhwa.Wah walaupun agak bold tapi masih tetep ganteng kan?

Tak dinyana fashion berkembang dengan sangat cepat, trend model rambut juga menjadi bagian dari fashion, dari gaya hidup. Setiap hari bahkan setiap jam, fashion datang dan pergi silih berganti. Tetapi apapun itu baik trend baju ataupun trend model rambut, yang terpenting adalah menjadi diri sendiri, apa adanya. Karena dengan mengikuti trend rambut apapun, trend rambut cowok Korea dan lain sebagainya, anda akan tetap terlihat tampan dan menarik selama menjadi diri anda sendiri. As long as the trends don’t make you lose yourself and brings good impact on you, that’s indeed fine. Have a nice day, fellas ! ^^

Alat Kontresepsi

Kondom Kondom berasal dari bahasa latin condus yang berati penampung. Kondom adalah sejenis kantung yang disarungkan pada penis sebelum melakukan hubungan seksual. Alat kontrasepsi ini memiliki kelebihan melindungi dari PMS dan tak mempengaruhi hormon. Kekurangannya yaitu efektivitasnya. Sekitar 2-15 persen wanita masih hamil meskipun pasangannya menggunakan kondom.

Kondom wanita
Kondom wanita adalah sebuah kantung berlubrikasi dengan dua cincin fleksibel di ujung-ujungnya. Kondom wanita sangat efektif bila digunakan dengan benar.  Kondom wanita memiliki keuntungan melindungi dari PMS, tidak mudah slip atau bocor, tidak memengaruhi hormon dan tidak menimbulkan alergi (karena terbuat dari polyurethane, bukan lateks). Kondom ini dapat dipasang sebelum melakukan hubungan seksual (hingga 8 jam sebelumnya) jadi tidak perlu jeda selama bermesraan. Kerugiannya adalah beberapa orang merasakan kurang nyaman, tidak efektif untuk semua posisi, dan harganya mahal. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria karena dapat menyebabkan posisinya bergerak keluar.

Pil KB
Pil kontrasepsi satu ini sangat bisa diandalkan, efektivitasnya mencapai 99 persen. Pil KB juga memberikan kendali di tangan wanita untuk mencegah kehamilan. Kekurangan pil KB adalah tidak melindungi terhadap PMS, harus diambil setiap hari sesuai jadwal agar efektif, dan menambah hormon sehingga meningkatkan risiko trombosis, penambahan berat badan, sakit kepala, mual dan efek samping lainnya. Pil KB tidak boleh diambil oleh wanita dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, penyakit liver, dan penyakit jantung.

Spiral (IUD)
Walaupun telah digunakan lebih dari 30 tahun untuk mencegah kehamilan, cara kerja spiral masih belum sepenuhnya dipahami. Spiral memengaruhi gerakan  dan kelangsungan hidup sperma dalam rahim sehingga mereka tidak dapat mencapai sel telur untuk membuahi. Spiral juga mengubah lapisan rahim sehingga tidak cocok untuk kehamilan dan perkembangan embrio janin. Efektivitas spiral adalah 98 persen, hampir sama dengan pil KB.

Keunggulan spiral adalah berjangka panjang (minimal lima tahun), lebih murah dibandingkan kontrasepsi lain  dan jika Anda ingin hamil, kesuburan Anda dapat dikembalikan dengan cepat setelah Anda melepaskannya.
Spiral progestogen memiliki manfaat tambahan mengurangi perdarahan haid. Kekurangan dari spiral adalah bila gagal dan wanita menjadi hamil, perangkat ini harus dibuang sesegera mungkin karena meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, ada risiko kecil infeksi setelah pemasangan spiral, kehamilan ektopik dan berbagai efek samping seperti menstruasi tidak teratur, vagina kering, sakit kepala, mual dan jerawat.

Sterilisasi
Sterilisasi adalah kontrasepsi yang paling efektif. Pada sterilisasi pria, vasektomi, vas deferens ditutup sehingga tidak ada sperma yang keluar, meskipun tetap ejakulasi. Pada sterilisasi wanita (tubektomi), saluran tuba falopi ditutup sehingga sel telur tidak keluar.

Keuntungan sterilisasi adalah Anda tidak akan perlu memikirkan kontrasepsi selamanya. Kekurangannya, sifatnya permanen (tidak bisa dibatalkan). Perlu diingat bahwa tidak ada kontrasepsi yang 100 persen efektif.

Implan
Implan atau susuk KB adalah batang kecil berisi hormon yang diletakan di bawah kulit lengan wanita. Batang ini terbuat dari plastik lentur dengan seukuran korek api. Selama jangka waktu 3 tahun, Anda tidak perlu memikirkan kontrasepsi. Bila Anda menginginkan anak, susuk KB dapat dicopot kapan pun. Biaya murah dan pemakaian yang tidak merepotkan adalah keunggulan lain susuk KB.
Kekurangannya, menyebabkan sakit kepala dan jerawat pada beberapa wanita, tidak melindungi terhadap PMS dan sekitar 20 persen wanita tidak lagi mendapatkan haid atau haidnya menjadi tidak teratur.

Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik atau injeksi adalah suntikan hormon yang mencegah kehamilan. Setiap tiga bulan sekali mendapatkan suntikan baru. Selama periode tersebut, menstruasi normal. Keunggulan kontrasepsi suntik adalah keandalannya yang setara dengan pil KB atau susuk dan Anda hanya perlu memikirkan kontrasepsi setiap 3 bulan sekali. Kelemahannya, Anda tidak terlindungi terhadap PMS dan mendapatkan hormon. Anda juga tidak bisa menghentikannya tiba-tiba karena hormon selama tiga bulan tetap aktif di dalam tubuh.

Cara Membuntuk Perut Sixfakt

1. Knee Ups
2. Leg Raises
3. Cycles
4. Reverse Crunch
5. Leg On Coach Crunches
6. Hip Trust
7. Cross Crunch
8. Reach and Touch
9. Cross leg reverse crunch

Manfaat Coklat

Kalau biasanya Anda takut gemuk jika makan cokelat, nampaknya pola pikir tersebut harus diubah. Menurut para peneliti, konsumsi cokelat secara rutin justru akan membuat tubuh menjadi langsing.

Meski cokelat mengandung kalori lebih banyak dari makanan lainnya, tetapi mereka yang mengonsumsinya secara teratur justru memiliki lemak tubuh lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak. Seperti dilansir dari Daily Mail, para peneliti menduga kalori yang terdapat di dalam cokelat adalah kalori yang tidak biasa. Bahan-bahan dalam cokelat dapat membuat metabolisme tubuh bekerja lebih cepat sehingga mengimbangi kadar lemak yang ada di dalam tubuh.

Hasilnya, efek metabolisme tersebut menjadikan cokelat sebagai makanan diet yang baik. "Temuan kami menambahkan informasi yang mengatakan kalau komposisi kalori, bukan jumlahnya, berdampak positif pada berat badan," ujar pemimpin penelitian Dr Beatrice Golomb, dari Universitas California, San Diego.

Para ilmuwan meneliti kebiasaan makan cokelat dari 972 pria dan wanita dengan usia rata-rata 57 tahun untuk pengujian statin, obat penurun kolesterol.

Para responden tidak memiliki masalah jantung, dan diminta untuk mererapkan gaya hidup dan pola makan sehat. Seberapa sering konsumsi cokelat, Body Mass Index (BMI), juga dicatatkan.

Ternyata, mereka yang rutin mengonsumsi cokelat setiap minggu memiliki BMI yang rendah dibanding mereka yang tidak.

Ini terlepas dari kenyataan bahwa lazimnya orang mengonsumsi cokelat tidak memakan kalori lebih rendah atau berolahraga. Faktanya, mereka makan lebih banyak. Konsumsi cokelat berhubungan dengan asupan lemak jenuh yang lebih besar dari sumber makanan lain.

Namun sayangnya, penelitian ini tidak melihat produk cokelat dan seberapa banyak cokelat yang harus diasup. Artinya, belum ada bukti mengatakan bahwa banyaknya cokelat akan berpengaruh pada tinggi-rendahnya BMI.

Para peneliti pun mengingatkan penelitian ini mungkin tidak berlaku pada semua produk mengandung cokelat, bahkan berat badan bisa bertambah kalau cokelat terlalu sering dikonsumsi.

Namun, hasil penelitian dipublikasikan oleh jurnal Archives of Internal Medicine ini membenarkan penelitian sebelumnya yang mengatakan kalau zat kimia yang ditemukan di dalam cokelat memiliki manfaat positif terhadap tikus percobaan, termasuk mempercepat metabolisme.

Epicatechin, salah satu bahan kimia yang berasal dari kakao, telah terbukti meingkatkan jumlah mitrokondria, sel dalam tubuh yang berfungsi mengolah energi. Mitokondria membakar kalori dan epicatechin mengurangi berat badan tikus yang asupan kalori dan tingkat olahraganya tidak diubah. Antioksidan theobromin juga menjadi stimulan.

Penelitian lain menemukan manfaat coklat sebagai penurun risiko penyakit jantung dan stroke, serta menurunkan tekanan darah, dan menurunkan risiko diabetes.

Mengapa Pentingnya K3


Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja dan meningkatkan kenyamanan pekerja dalam bekerja
Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat disekitar tempat kerja, dan norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg menciptakam dan memelihara derajat kesehatan kerja(widian : 1992)
Tujuan K3 menurut ILO dan WHO antara lain:
  1. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik jasmani maupun rohani.
  2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja.
  3. Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan yang timbul akibat pekerjaan.
  4. Menempatkan tenaga kerja pada suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisik, faal tubuh dan mental pskologis tenaga kerja yang bersangkutan.
Setelah saya menelaah uraian diatas, saya berpendapat :
Mengapa kesehatan dan keselamatan kerja itu penting, karena dapat mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan kemungkinan resiko kecelakaan kerja, tentu jika sampai kecelakaan ini terjadi, maka kerugian lah yang akan di dapat. Dan juga dapat berfungsi melindungi kemungkinan timblnya penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan tersebut.

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


A. Pengertian
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Seangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

B. Mengapa Tumbuh Kembang Anak Harus Dipelajari?.
1. Sebagai alat ukur dalam asuhan keperawatan
2. diperlukan untuk mengetahui yang normal dalam rangka mendeteksi defiasi dari normal
3. memepelajari tumbuh krmbang memberikan guide line untuk menilai rata-rata atau perubahan fisik, intelektual, soaial dan emosional yang normal
4. mengetuhi perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional merupakan penuntun bagi perawat dalam mengkaji tingkat fungsional anak dan penyesuaiannya terhadap penyakit dan dirawat di rumah sakit.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah (dimodifikasi).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut:
faktor keturunan (herediter)
a. seks
kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda dengan anak laki-laki
b. ras
anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan anak keturunan bangsa Asia.
faktor lingkungan
a. lingkungan eksternal
1. kebudayaan
kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
2. status sosial ekonomi keluarga
keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap anak
3. nutrisi
untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
4. penyimpangan dari keadaan normal
disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. olahraga
olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot.
6. urutan anak dalam keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
b. lingkungan internal
1. intelegensi
pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi, perkembangannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan yang mempunyai intelegensi kurang.
2. hormon
ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu:
somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk merangsang sel otak pada masa pertumbuhan, berkuragnya hormon ini dapat menyebabkan gigantisme; hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya hormon ini apat menyebabkan kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang testosteron dan merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi spermatozoa. Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks sekunder wanitadan produksi sel telur.kekurangan hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan seks.
3. emosi
hubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu, saudara, teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh pada perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak. Pada saat anakberinteraksi dengan keluarga maka kan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah. Apabila kebutuhan emosi anak tidak dapat terpenuhi

3. Pelayanan Kesehatan Yang ada di sekitar Lingkungan
Dengan adanya pelayanan kesehatan disekitar lingkungan anak dapat mempengaruhi tunbuh kembang anak, karena dengan anak diharapkan dapat terkontrol perkembangannya dan jika ada masalah dapat segera diketahui sedini mungkin serta dapat dipecahkan / dicari jalan keluarnya dengan cepat.
D. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan
Pola pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara terus menerus. Pola ini dapat merupakan dasar bagi semua kehidupan manusia, petunjuk urutan dan langkah dalam perkembangan anak ini sudah ditetapkan tetapi setiap orang mempunyai keunikan secara individu.
Pertumbuhan fisik dapat dilihat secara lebih nyata, namun sebenarnya disertai pula dengan pertumbuhan psikososial anak dan diikuti dengan hal-hal dibawah ini:
1. directional trends
pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara teratur, berhubungan dengan petunjuk atau gradien atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari fungsi neuromuscular. Prinsip-prinsip ini meliputi:
a. cephalocandal atau Head to tail direction (dari arah kepala ke kaki)
misalnya: mengangkat kepala, duduk kemudian mengangkat dada dan menggerakkan ekstremitas bagian bawah.
b. proximadistal atau near to far direction
(menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat dan pada anggota gerak yang lebih jauh dari pusat
misalnya: bahu dulu baru jari-jari
c. mass to specific atau simple to complex
(menggerakkan daerah yang lebih sederhana dulu baru kemudian yang lebih komplex)
misalnya: mengangkat nahu dulu baru kemudian menggerakkan jari – jari yang lebih sulit atau melambaikan tangan baru bisa memainkan jari.
2. sequential trends
semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence dari tumbuh kembang tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur dan kontinyu. Semua anak yang normal melalui setiap tahap ini. Setiap fase dipengaruhi oleh fase sebelumnya.
Misal: tengkurap – merangkak – berdiri – berjalan.
3. masa sensitif
pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana anak berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada, kejadian yang spesifik.
Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut:
a. masa kritis
yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan dapat digantikan pada masa berikutnya.
b. masa sensitif
mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme. Misalnya pada saat perkembangan otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak tersebut akan hydrocepallus/encepalitis.
c. masa optimal
yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan mencapai puncaknya. Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut dapat mencapai tahap perkembangan yang optimal. Perkembangan ini berjalan secara pasti dan tepat, tetapi tidak sama untuk setiap anak. Misalnya:
· ada yang lebih dulu bicar baru jalan atau sebaliknya
· ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian subsistemnya dan sebaliknya
· dan sebagainya.
Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah bertambah besarnya ukuran sel, mereka membagi dan menyatu dengan protein, bertambahnya ukuran dan berat badan secara keseluruhan atau sebagian ( Donna L. Wong, 1999)

Perkembangan fisik berpengaruh secara :
Langsung
Akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak
Tidak langsung
Akan berpengaruh terhadap cara pandang dirinya terhadap keadaan dirinya sendiri dan orang lain akan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak
Daur pertumbuhan utama
Ada empat periode :
Periode pra lahir s.d 6 bulan adalah periode cepat
Akhir tahun pertama pasca lahir : melambat s. d stabil yaitu antara usia 8 – 12 tahun
Usia 12 – 18 tahun : periode cepat kembali s. d usia dewasa (ledakan pubertas)
Tahap tenang : dewasa s.d lansia walau berat badan kadang berubah-ubah.

Proporsi tubuh
Masa bayi : ukuran kepala lebih besar dari badan
Masa kanak – remaja pertumbuhan kaki dan tangan lebih cepat daripada kepala
Masa dewasa : kepela lebih kecil dari badan, ukuran kepala 2 x lahir, badan 3 x ukuran lahir, lengan dan kaki 5 kali lahir, otot, tulang, paru – paru dan alat kelamin ± 20 kali lahir
Otak sempurna 10 tahun pertama, bola mata sempurna 5 tahun pertama, jantung dan anggota tubuh lainnya mencapai 20 tahun untuk mencapai kesempurnaan.
Bentuk bangun tubuh :
Endomorf : gemuk dan berat
Mesomorf : anak kekar, berat bentuk badan segitiga
Ektomorf : kurus dan bertulang panjang

Otot dan lemak
Ada tiga periode kritis pembentukan sel lemak :
3 bulan terakhir kehidupan pra lahir
2 – 3 tahun pasca lahir
antara usia 11 – 12 tahun (usia remaja)

Bila setiap periode ini terlalu banyak makan mengandung karbohidrat akan merangsang pertumbuhan sel – sel lemak yang lebih padat dan jika lemak itu sudah terbentuk akan menetap seumur hidup.

Berat Tubuh
Usia 4 bulan : 2 x BBL
Usia 1 tahun : 3 x BBL
Usia 2 – 3 tahun bertambah 2,5 kg setiap tahunnya (Perkembangan Anak : Elizabeth Hurlock)
Usia 5 tahun : 5 x BBL
Usia remaja 40 – 45 kg
Antara usia 10 – 12 tahun mendekati tahap remaja periode lemak berlangsung selama 2 tahun tapi tidak merata terutama wanita.

Gigi
Mulai erupsi usia 6 – 8 bulan
Usia 9 bulan baru 3 buah gigi
Usia 2 - 2,5 tahun : 20 gigi susu
Urutan Erupsi : gigi depan bawah
Usia 6 tahun : 1 – 2 gigi tetap
Usia 10 tahun : 14 – 16 gigi tetap
Usia 13 tahun 27 – 28 gigi tetap
Usia 17 – 25 tahun : bertambah 4 buah gigi bungsu

Makna gigi
Pengaruhnya terhadap emosi, usia 1 – 3 tahun secar emosional terganggu
Gangguan terhadap keseimbangan tubuh, akibat rasa nyeri dan tidak nyaman
Isyarat kedewasaan, munculnya gigi tetap pertanda masa kanak berganti menuju tahap dewasa
Penampilan : mencabut gigi susu yang goyang lebih cepat kan membuat gigi baru tonggos
Pengucapan kata- kata
Perkembangan susunan saraf
Masa kandungan – 4 tahun sangat pesat (jumlah dan ukuran), setelah itu pengembangan sel saraf dalam fungsi.

Perubahan pada masa remaja
Periode pubertas : usia kedewasaan berlangsung 3 – 4 tahun
Gadis berusi 12 – 14 tahun
Laki-laki berusia 13 – 15 tahun
Ada perubahan hormonal (gonadotropin dan pertumbuhan) dan organ reproduksi

Perubahan tubuh masa pubertas
1. Ukuran tubuh, pertumbuhan cepat 2 tahun sebelum kematangan organ reproduksi, penambahan tinggi 10 – 15 cm dan berat 5 – 10 kg , wanita mencapai tubuh dewasa usia 18 tahun sementara pria usia 19 – 20 tahun
2. Perubahan proporsi tubuh.
Ada yang proporsional ada yang tidak
3. Ciri kelamin utama dan sekunder

Prilaku masa puber : cenderung sulit diduga dan agak melawan norma (tahap negatif), mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan fikirannya, sangat kritis, ingin mandiri, cenderung menyendiri.

Perasaan tidak nyaman, sangat memperhatikan pandangan orang lain sehingga berpengaruh terhadap jangka panjangnya dalam sikap, prilaku sosial, minat dan kepribadian.

Bahaya perkembangan fisik :
Kematian, 2 mg pertama kehidupan : masa kritis, 1 tahun pertama kehidupan akibat penyakit, 2 tahun pertama kehidupan akibat kecelakaan.
Sakit ; saluran pencernaan dan pernafasan pada bayi, usia 3 – 8 tahun rawan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Pengertian Perkembangan

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari kemajuan yang sederhana ke keterampilan yang lebih kompleks melalui proses belajar

Prinsip – prinsip pertumbuhan dan perkembangan :
1. Tumbang manusia akna berjalan sesuai dengan yang diprediksikan, berkelanjutan dan berurutan.
2. Tumbang neuromuskular mengikuti / sesuai dengan pola cephalo-caudal atau proximodistal
3. Setiap perkembangan terkini adalah diyakini sebagai tanda telah selesainya tugas perkembangan yang sebelumnya, dan sebagai dasar untuk mengembangankan keahlian baru.
4. Tumbang mungkin untuk sementara akan gagal atau menurun selama periode kritis
5. Pola tumbang setiap individu berbeda tergantung genetik. Lingkungan yang mempengaruhi selama masa kritis

TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN :

A. SIGMEUN FREUD (PERKEMBANGAN PSYCHOSEXUAL)
1. Fase oral (0 – 1 tahun)
Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan saat mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau benda – benda sekitarnya.

2. Fase anal (2 – 3 tahun)
Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat BAB, waktu yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.

3. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 – 4 tahun)
Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh sentral bila menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki – laki pada ibunya menimbulkan gairah sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.

4. fase latent (4 – 5 tahun sampai masa pubertas )
Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak – nak mencari teman sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis kelaminnya dari orang dewasa.

5. Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin hubungan rasa cinta dengan berbeda jenis kelamin.

B. PIAGET (PERKEMBANGAN KOGNITIF)
Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan
berpersepsi dan kemampuan mengakses
informasi, berfikir logika, memecahkan
masalah kompleks menjadi simple dan
memahami ide yang abstrak menjadi
konkrit, bagaimana menimbulkan prestasi
dengan kemampuan yang dimiliki anak.

a. Tahap sensori – motor ( 0 – 2 tahun)
Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang bersifat simbolis (berfikir). Sekitar usia 18 – 24 bulan anak mulai bisa melakukan operations, awal kemampuan berfikir.

b. Tahap pra operasional ( 2 – 7 tahun)
v Tahap pra konseptual (2 – 4 tahun) anak melihat dunia hanya dalam hubungan dengan dirinya, pola pikir egosentris.
Pola berfikir ada dua yaitu : transduktif ; anak mendasarkan kesimpulannya pada suatu peristiwa tertentu (ayam bertelur jadi semua binatang bertelur) atau karena ciri – ciri objek tertentu (truk dan mobil sama karena punya roda empat). Pola penalaran sinkretik terjadi bila anak mulai selalu mengubah – ubah kriteria klasifikasinya. Misal mula – mula ia mengelompokan truk, sedan dan bus sendiri – sendiri, tapi kemudia mengelompokan mereka berdasarkan warnanya, lalu berdasarkan besar – kecilnya dst.
v Tahap intuitif ( 4 – 7 tahun)
Pola fikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku, terpusat pada bagian bagian terentu dari objek dan semata –mata didasarkan atas penampakan objek

c. Tahap operasional konkrit ( 7 – 12 tahun)
Konversi menunjukan anak mampu menawar satu objek yang diubah bagaimanapun bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya tetap.
Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut berbagai macam cirinya seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.

d. Tahap operasional – formal (mulai usia 12 tahun)
Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi objek – objek yang ia fikirkan. Pola fikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan dari berbagai sudut yang berbeda.

C. ERIKSON (PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL)
Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu menyelesaikan tugas perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting adalah bagaimana memfokuskan diri individu pada penyelesaian konflik yang baik itu berlawanan atau tidak dengan tugas perkembangannya.
Perkembangan psikososial :

1. Trust vs. missstrust ( 0 – 1 tahun)
Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik basic trust dan mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan penting.

2. Autonomy vs shame and doubt ( 2 – 3 tahun)
Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi dengan baik sehingga terjadi peningkatan keterampilan motorik, anak perlu dukungan, pujian, pengakuan, perhatian serta dorongan sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap dirinya, sebaliknya celaan hanya akan membuat anak bertindak dan berfikir ragu – ragu. Kedua orang tua objek sosial terdekat dengan anak.

3. Initiatif vs Guilty (3 – 6 tahun)
Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri, anak akan mengembnagkan kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk melalukan sesuatu atas kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang dikembangkan adalah sikap ragu-ragu, maka ia kan selalu merasa bersalah dan tidak berani mengambil tindakan atas kehendak sendiri.

4. Industry vs inferiority (6 – 11 tahun)
Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak sudah mulai sekolah, tuntutan peran dirinya dan bagi orang lain semakin luas sehingga konflik anak masa ini adalah rasa mampu dan rendah diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak menghargainya maka akan muncul rasa percaya diri tetapi bila sebaliknya, anak akan rendah diri.




5. Identity vs Role confusion ( mulai 12 tahun)
Anak mulai dihadapkan pada harapan – harapan kelompoknya dan dorongan yang makin kuat untuk mengenal dirinya sendiri. Ia mulai berfikir bagaimana masa depannya, anak mulai mencari identitas dirinya serta perannya, jiak ia berhasil melewati tahap ini maka ia tidak akan bingung menghadapi perannya

6. Intimacy vs Isolation ( dewasa awal )
Individu sudah mulai mencari pasangan
hidup. Kesiapan membina hubungan dengan
orang lain, perasaan kasih sayang dan
keintiman, sedang yang tidak mampu
melakukannya akan mempunyai perasaan
terkucil atau tersaing.

7. Generativy vs self absorbtion (dewasa tengah)
Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian masyarakat dan manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu menyebabkan individu mampu berbuat banyak untuk kemanusiaan, khususnya generasi mendatang tetapi bila tahap - tahap silam, ia memperoleh banyak pengalaman negatif maka mungkin ia terkurung dalam kebutuhan dan persoalannya sendiri.

8. Ego integrity vs Despair (dewasa lanjut)
Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi, dan tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbbulkan perasaan puas. Bila ia merasa semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang mendalam.



D. KOHLBERG (PERKEMBANGAN MORAL)
1. Pra-konvensional
Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan hukuman terhadap prilaku anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan atas akibat sikap yang ditimbulkan oleh prilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai menyesuaikan diri dengan harapan – harapan lingkungan untuk memperoleh hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda.

2. Konvensional
Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau ketertiban sosial agar disebut anak baik atau anak manis

3. Purna konvensional
Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri. Prinsip pribadi mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di sekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang lain.

E. HUROLCK (PERKEMBANGAN EMOSI)

Menurut Hurlock, masa bayi mempunyai emosi
yang berupa kegairahan umum, sebelum bayi
bicara ia sudah mengembangkan emosi heran,
malu, gembira, marah dan takut.
Perkembangan emosi sangat dipengaruhi oleh
faktor kematangan dan belajar. Pengalaman emosional sangat tergantung dari seberapa jauh individu dapat mengerti rangsangan yang diterimanya. Otak yang matang dan pengalaman belajar memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan emosi, selanjutnya perkembngan emosi dipengaruhi oleh harapan orang tua dan lingkungan.















menangkap bahwa lingkungannya akan memenuhinya segera. Kemampuan intelektual lain yang ia capai pada usia 1 tahun adalah bahwa ia dapat mengantisipasi kegiatan rutin dari lingkungannya. Misalnya bunyi-bunyi yang ia tangkap sewaktu menyiapkan makanannya. Berarti dengan bunyi ini sebentar lagi ia akan diberi makan, ia akan dengan sabar dan tidak menangis.
Menurut penelitian Pulaski (1971), selain faktor keturunan, lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan intelegensia. Perkembangan intelektual tidak dapat berkembang sebelum pola pikir terbentuk, stimuli sensoris dan motoris diperlukan sebelum untuk memberikan “pengetahuan”. Pengetahuan ini didapat dari pengalaman bergerak, meraba, suara, penglihatan dan rasa. Dari hal-hal ini berkembang imajinasi. Imajinasi ini tidak akan terjadi apabila anak tidak dikenalkan dengan semua hal baru, memperhatikan benda nyata. Lebih lanjut Pulaski menjelaskan teorinya dengan membagi tahapan perkembangan intelektual menjadi :

Tahap I : Sensorimotorik (lahir – 2 tahun)
Pada tahap ini anak menggunakan sistem penginderaan, sistem motorik dan benda-benda untuk mengenal lingkungannya. Bayi tidak hanya menerima rangsangan berupa pasif tetapi juga memberi jawaban terhadap rangsangan . tersebut. Jawaban ini berupa refleks-refleks. Refleks ini diperlukan unutk mempertahankan hidupnya. Misalnya refleks untuk makan, bersin. Dengan refleks dalam bentuk gerak motorik memungkinkan bayi untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.

Tahap II : Pre Operasional ( 2 – 7 tahun)
Perubahan fungsi kognitif pada tahap ini adalah dari sensori motorik menjadi pre operasional. Pada pre operasional anak mampu menggunakan simbol-simbol, yaitu menggunakan kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan terjadi segera. Tingkah laku anak berubah menjadi egosentrik.

Tahap III : Konkrit Operasional (7 -11 tahun)
Pada tahap ini anak telah dapat berpikir secara logis dan terarah, mengelompokkan fakta-fakta serta anak telah mampu berpikir dari sudut pandang orang lain. Ia dapat berpikir secara abstarak, dan mengatasi persoalan secara nyata dan sistematis. Contoh : anak dapat menghitung walaupun susunan benda diubah serta mengatahui jumlahnya tetap sama.
Tahap IV : Format Operation (11 – dewasa)
Masa dimana anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis. Pada masa ini anak bias mamikirkan hal-hal apa yang akan atau mungkin terjadi. Perkembangan lain pada masa remaja ialah kemampuan untuk berpikir sistematis dan memecahkan suatu persoalan.

Selain tahapan-tahapan yang telah dijelaskan terdahulu,perkembangan intelektual juga dapat diukur dengan kemampuan anak menggunakan kata-kata. Interaksi orang tua, anak dan dengan lingkungannya akan menentukan perkembangan bahasa anaka. Dengan kata lain apabila interaksi ini maksimal akan menyebabkan anak dapat bicara lebih cepat sedangkan apabila interaksi kurang maka akan memakan waktu untuk mulai bicara.

Perkembangan Emosi dan Sosial
Kepribadian seorang anak merupakan integrasi perasaan dan sikap yang dicerminkan dalam tingkah laku. Seorang dewasa dikatakan mempunyai kepribadian yang sehat apabila ia mampu untuk memberi kasih sayang, mencapai sesuatu yang ia inginkan dan menjadi interdependent pada fungsinya. Hal ini dicapai melalui proses dalam kehidupan.
Sejak ia lahir, masing-masing tingkat usia mempunyai tugas yang mesti ia selesaikan sebelum ia melangkah ke tugas pada tingkat usia berikutnya.

4. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau mengemukakan bahwa :
Di dalam jiwa individu terdapat tiga komponen yaitu :
Id : nangis, minta minum,makan, dll.
Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh terhadap lingkungan.
Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.
Perkembangan berhubungan dengan bagian-bagian fungsi tubuh dan dipandang sebagai aktifitas yang menyenangkan.
Insting seksual memainkan peranan penting dalam perkemabngan kepribadian.

Menurut Freud perkembangan manusia terjadi dalam beberapa fase dimana setiap fasenya mempunyai waktu dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan secara kontinyu.

TEORI PERKEMBANGAN OLEH SIGMUND FREUD
Fase Oral ( 0 – 8 ½ tahun)
(+) yang memberikan kepuasan / kebahagiaan
mulut menghisap
menelan
memainkan bibir
maka
n, kenyang, tidur

(-) menggigit, mengeluarkan air liur, marah / menangis
jika tidak terpenuhi.
Tugas Ibu
penuhi fase oral dengan sabar.

Fase Anal ( 1 – 3 tahun )
Fungsi tubuh yang memberi kepuasan berkisar sekitar anus.
(+) BAB / BAK
senang melakukannya sendiri.
( - ) Jika tidak dapat melalui dengan baik
akan menahan dan melakukannya dengan mempermainkan.
Belajar mengontrol pengeluaran.
Konsep bersih / kebersihan, ketepatan waktu, kontrol diri, belajar sendiri.

Fase Phallic ( 3 – 6 tahun)
Memeg
ang-megang genitalia
Dekat dengan orang tua lawan jenis
· Oedipus Complex
mencintai ibu
· Electra Complex
cemburu karena tidak punya penis

Bersaing dengan orang tua yang sama jenis seksnya
(+) egosentris, sosial interaksi
( - ) mempertahankan keingina
n

Fase Laten
Orientasi sosial keluar rumah
senang bermain
Pertumbuhan intelektual dan sosial
Banyak teman
gang
Impuls agresivitas lebih terkontrol.

Fase Genital
Fase ini tinggal melengkapi fase sebelumnya
Pemusatan seksual pada genital
Penentuan iden
titas
Belajar tidak tergantung pada orang lain
Bertanggung jawab pada diri sendiri
Intim dengan lawan jenis
(-) konflik diri, ambivalen
(+) peer group

Pengendalian Dokumen K3


PENGENDALIAN DOKUMEN

Persyaratan OHSAS 18001

Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur dengan syarat- syarat sebagai berikut:
1.      Dokumen-dokumen dapat ditunjukkan.
2.      Dokumen-dokumen ditinjau secara periodik.
3.      Versi mutakhir dari dokumen dan data yang relevan terdapat pada semua lokasi operasi penting.
4.      Dokumen dan data yang sudah tidak berlaku lagi harus dipisahkan.
5.      Tempat penyimpanan dokumen dan data untuk tujuan pengawetan peraturan dan pengetahuan atau keduanya, tridentifikasi.

Persyaratan Permenaker 05/MEN/1996

Pengendalian Dokumentasi:
1.      Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan urutan tugas dan tanggung jawab di perusahaan.
2.      Dokumen ditinjau ulang secara berkala, jika diperlukan dapat direvisi.
3.      Dokumen sebelum diterbitkan harus lebih disetujui oleh pihak yang berwenang.
4.      Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja.

Pengendalian Administratif:
Prosedur harus ditinjau ulang secara berkala terutama jika terjadi perubahan peralatan, proses atau bahan buku yang digunakan.

Pencatatan merupakan sarana bagi perusahaan untuk menunjukkan kesesuian penerapan Sistem Manajemen K3 dan harus mencakup:
- Persyaratan eksternal
- Rincian insiden, keluhan dan tindak lanjut
- Resiko dan sumber bahaya
- Identifikasi produk termasuk komposisinya
- Kegiatan pelatihan keselamtan dan kesehatan kerja
- Informasi mengenai pemasok dan kontraktor
- Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan
- Audit dan peninjauan ulang Sistem K3

Kriteria minimum sebuah dokumen:
- Tanggal terbit
- Nomor dokumen
- Referensi
- Tanggung jawab
- Nomor revisi
- Definisi
- Persetujuan
- Tujuan pembuatan dokumen.
- Halaman
- Judul dokumen
- Ruang lingkup
- Uraian dokumen

Dokumen yang dicetak dalam bentuk kertas diberi stempel atau label seperti “Terkendali” atau “Tidak Terkendali”. Sedangkan dokumen yang dibuat dalam bentuk soft copy atau media internet diberi label “Read Only”.
Tujuan dokumen dibuat adalah sebagai panduan, maka perlu secara jelas diidentifikasi siapa saja yang menggunakan dokumen dan ditempatkan di mana dokumen tersebut.
Tanda terima dokumen perlu dibuat sebagai bukti bahwa dokumen telah didistribusikan.

PENGENDALIAN REKAMAN

Rekaman merupakan satu-satunya bukti bahwa Sistem Manajemen K3 telah dilaksanakan. Dari rekaman kita dapat menentukan apakah pekerjaan sudah sesuai dengan persyaratan atau belum.

Persyaratan OHSAS 18001

1.      Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi, pemeliharaan dan disposisi rekaman K3 sebagai hasil audit dan ditinjau.
2.      Rekaman K3 harus dapat dibaca dan dapat diidentifikasi dan ditelusuri sesuai dengan aktivitas yang terkait.
3.      Rekaman-rekaman harus dipelihara sesuai dengan system dan organisasi untuk memperlihatkan kesesuaian pada
spesifikasi K3 ini.

Rekaman-rekaman yang terkait sistem Manajemen K3:
1.      Rekaman-rekaman pelatihan
2.      Laporan inspeksi
3.      Laporan-laporan audit
4.      Bukti-bukti konsultasi
5.      Laporan kecelakaan/insiden
6.      Laporan tindak lanjut insiden
7.      Minutes meeting dari K3
8.      Hasil tes medis
9.      Rekaman pemeliharaan K3
10.  Latihan tanggap darurat
11.  Tinjauan manajemen
12.  Rekaman identifikasi bahaya
13.  Rekaman penilaian resiko
14.  Rekaman pengendalian resiko

Bentuk nyata penerapan klausul ini:
1.      Prosedur pengendalian rekaman
2.      Rekaman-rekaman kegiatan dalam lingkup Sistem Manajemen K3

KESIMPULAN SAYA : “ setelah saya menbaca uraian diatas saya berkesimpulan bahwa dokumen menurut Persyaratan OHSAS 18001 dokumen harus dapat ditujukan,ditinjau, relevan dengan lokasi, dokumen harus terbaru, dan teridentikasi. Sementara itu,  Persyaratan Permenaker 05/MEN/1996 mengenai Pengendalian Dokumentasi:
1.      Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan urutan tugas dan tanggung jawab di perusahaan.
2.      Dokumen ditinjau ulang secara berkala, jika diperlukan dapat direvisi
3.      Dokumen sebelum diterbitkan harus lebih disetujui oleh pihak yang berwenang.Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja.
Pengendalian Administratif:
Prosedur harus ditinjau ulang secara berkala terutama jika terjadi perubahan peralatan, proses atau bahan buku yang digunakan.
Selain itu ada criteria minimum yang harus dimiliki oleh dokumen.”