Senin, Februari 18, 2013

TEKNIK TES DAN TEKNIK NONTES SEBAGAI ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR

Assalammualikum WR WB


TEKNIK TES DAN TEKNIK NONTES SEBAGAI ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR

A.    TEKNIK TES
Adalah merupakan suatu kenyataan bahwa manusia dalam hidupnya berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Tidak ada dua individu yang persis sama, baik dari segi fisik maupun psikisnya. Ini merupakan salah satu bukti keagungan Allah SWT atas segala ciptaanNya dan agar kita semua berbakti kepadaNya.

1.      Pengertian Tes
Secara harfiah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis Kuno: testum dengan arti: “piring untuk menyisihkan logam-logam mulia” (maksudnya dengan menggunakan alat berupa piring itu akan dapat diperoleh jenis-jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi) dalam bahasa Inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “tes”, “ujian” atau “percobaan”. Dalam bahasa Arab: Imtihan.
Ada beberapa istilah yang memerlukan penjelasan sehubungan dengan uraian di atas, yaitu : test adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian; testing berarti saat dilaksanakannya atau peristiwa berlangsungnya pengukuran dan penilaian; tester artinya orang yang melaksanakan tes, atau pembuat tes, atau eksperimentor, yaitu orang yang sedang melakukan percobaan (eksperimen); sedangkan testee (mufrad) dan testees (jamak) adalah pihak yang dikenai tes (=peserta tes = peserta ujian), atau pihak yang sedang dikenai pekerjaan (= tercoba).
Adapun dari segi istilah, menurut Anne Anastasi dalam karya tulisnya berjudul Psychological testing, yang dimaksud dengan tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Adapun menurut Lee J. Cronbach dalam bukunya berjudul Essential of Psychological Testing, tes merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih. Sedangkan menurut F.L. Goodenough, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lainnya.
Dari definisi-definisi di atas kiranya dapat dipahami bahwa dalam dunia evaluasi pendidikan, yang dimaksud dengan tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee.

2.      Fungsi Tes
Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu:
a.       Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik.
b.      Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan.

3.      Penggolongan Tes
Sebagai alat pengukur, tes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau golongan, tergantung dari segi mana atau dengan alasan apa penggolongan tes itu dilakukan.
a.       Penggolongan Tes Berdasarkan Fungsinya Sebagai Alat Pengukur Perkembangan/ Kemajuan Belajar Peserta Didik.
1)      Tes seleksi. Sering dikenal dengan istilah “ujian ringan” atau “ujian masuk”. Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, di mana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.
2)      Tes awal. Tes awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Karena itu maka butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah.
3)      Tes akhir. Sering dikenal dengan post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik.
4)      Tes diagnostic. Adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat , jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Dengan diketahuinya jenis-jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik itu maka lebih lanjut akan dapat dicarikan upaya berupa pengobatan yang tepat. Tes ini juga bertujuan ingin menemukan jawab atas pertanyaan “Apakah peserta didik sudah dapat menguasai pengetahuan yang merupakan dasar atau landasan untuk dapat menerima pengetahuan selanjutnya?”
5)      Tes formatif. Adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” (sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah “formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti “bentuk”.
6)      Tes sumatif. Adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Di sekolah tes ini dikenal dengan istilah “Ulangan Umum” atau “EBTA” (Evaluasi Belajar Tahap Akhir), dimana hasilnya digunakan untuk mengisi rapor atau mengisi ijazah (STTB). Tes sumatif dilaksanakan secara tertulis, agar semua siswa memperoleh soal yang sama. Butir-butir soal yang dikemukakan dalam tes sumatif ini pada umumnya juga lebih sulit atau lebih berat daripada butir-butir soal tes formatif.

b.      Penggolongan Tes Berdasarkan Aspek Psikis yang Ingin Diungkap
Ditilik dari segi aspek kejiwaan yang ingin diungkap, tes setidak-tidaknya dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu:
1)      Tes intelegensi, yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.
2)      Tes kemampuan, yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang dimiliki oleh testee.
3)      Tes sikap, yakni salah satu jenis tes yang dipergunakan untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu.
4)      Tes kepribadian, yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkap cirri-ciri khas dari seseorang yang banyak sedikitnya bersifat lahiriah, seperti gaya bicara, cara berpakaian dan lain-lain.
5)      Tes hasil belajar, yang sering dikenal dengan istilah tes pencapaian, yakni tes yang biasa digunakan untuk mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi belajar.

c.       Penggolongan Lain-lain
Ditilik dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1)      Tes individual, yakni tes di mana tester hanya berhadapan dengan satu orang testee saja, dan;
2)      Tes kelompok, yakni tes di mana tester berhadapan dengan lebih dari satu orang testee.
Ditilik dari segi waktu yang disediakan bagi testee untuk menyelesaika tes, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1)      Power test, yakni tes di mana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut tidak dibatasi, dan;
2)      Speed test, yakni tes di mana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut dibatasi.
Ditilik dari segi bentuk responnya, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan,yaitu:
1)      Verbal test, yakni suaut tes yang menghendaki respon (jawaban) yang tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara lisan maupun secara tertulis, dan;
2)      Nonverbal test, yakni tes yang menghendaki respon (jawaban) dari testee bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah laku; jadi respon yang dikehendaki muncul dari testee adalah berupa perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu.
Apabila ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1)      Tes tertulis, yakni jenis tes dimana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis.
2)      Tes lisan, yakni tes di mana tester di dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula.




B.     TEKNIK NONTES
Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa kegiatan “mengukur” atau melakukan dan merupakan kegiatan yang paling umum dilakukan dan merupakan tindakan yang mengawali kegiatan evaluasi dalam penilaian hasil belajar.
Dengan teknik non-tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa “menguji” peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara sistematis,, melakukan wawancara, menyebarkan angket, dan memeriksa atau meneliti atau dokumen-dokumen.
1.      Pengamatan (observation/al-Ta-ammul)
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (=data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar.

2.      Wawancara (interview/al-Hiwar)
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi, yaitu:
a.       Wawancara terpimpin yang juga sering dengan istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis.
b.      Wawancara tidak terpimpin  yang sering dikenal dengan istilah wawancara sederhana atau wawancara tidak sistematis, atau wawancara bebas.

3.      Angket (Questionnaire/Istifta)
Angket juga dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian hasil belajar. Berbeda dengan wawancara di mana penilai berhadapan secara langsung dengan peserta didik atau dengan pihak lainnya, maka dengan menggunakan angket, pengumpulan data sebagai bahan penilaian hasil belajar yang jauh lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga. Hanya saja, jawaban-jawaban yang diberikan acapkali tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya; apalagi jika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam angket itu kurang tajam, sehingga memungkinkan bagi responden untuk memberikan jawaban yang diperkirakan akan melegakan atau memberikan kepuasan kepada pihak penilai.
Angket dapat diberikan langsung kepada peserta didik, dapat pula diberikan kepada para orang tua mereka. Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.

4.       Pemeriksaan Dokumen (Documentary Analysis)
Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik tanpa menguji (teknik nontes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen; misalnya dokumen yang memuat informasi mengenai riwayat hidup. Selain itu juga dokumen yang memuat informasi tentang orang tua peserta didik. Juga dokumen yang memuat tentang lingkungan nonsosial seperti: kondisi bangunan rumah, ruang belajar dan sebagainya.

Teknik Tes dan Non Tes dalam Evaluasi

Assalammualikum WR WB


Teknik Tes dan Non Tes dalam Evaluasi

A. Teknik Tes
Ada dua macam teknik yang dapat digunakan dalam melaksanakan evaluasi, yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes meliputi tes lisan, tes tertulis dan tes perbuatan. Tes lisan dilakukan dalam bentuk pertanyaan lisan di kelas yang dilakukan pada saat pembelajaran di kelas berlangsung atau di akhir pembelajaran. Tes tertulis adalah tes yang dilakukan tertulis, baik pertanyaan maupun jawabannya. Sedangkan tes perbuatan atau tes unjuk kerja adalah tes yang dilaksanakan dengan jawaban menggunakan perbuatan atau tindakan.
Evaluasi dengan menggunakan teknik tes bertujuan untuk mengetahui:
a.  Tingkat kemampuan awal siswa
b.  Hasil belajar siswa
c.  Perkembangan prestasi siswa
d.  Keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
Tes lisan dilakukan melalui pertanyaan lisan untuk mengetahui daya serap siswa. Tujuan tes lisan ini terutama untuk menilai:
a.  Kemampuan memecahkan masalah
b.  Proses berpikir terutama melihat hubungan sebab akibat
c.  Kemampuan menggunakan bahasa lisan
d.  Kemampuan mempertanggungjawabkan pendapat atau konsep yang dikemukakan.
Tes tertulis dapat berbentuk uraian (essay) atau soal bentuk obyektif (objective tes). Tes uraian merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.
Cara-cara penyusunan tes esai yang dimaksud:
  1. Guru hendaknya memfokuskan pertanyaan esai pada materi pembelajaran yang tidak dapat diungkap dengan bentuk tes lain misalnya tes objektif
  2. Guru kendaknya memformulasikan item pertanyaan yang mengungkap perilaku spesifik yang diperoleh dari pengalaman hasil belajar.
  3. Item-item pertanyaan tes esai sebaiknya jelas dan tidak menimbulkan kebingungan sehingga siswa dapat menjawabnya dengan tidak ragu-ragu
  4. Sertakan petunjuk waktu pengerjaan untuk setiap pertanyaan, agar para siswa dapat memperhitungkan kecepatan berpikir, menulis dan menuangkan ide sesuai dengan waktu yang disediakan.
  5. Ketika mengontruksi sejumlah pertanyaan essai, para guru hendaknya menghindari penggunaan pertanyaan pilihan. Misalnya pilih empat soal dari lima pertanyaan yang tersedia.
Menurut Sukardi (2008) kelebihan dan kelemahan tes esai, kelebihannya yaitu:
  1. Mengukur proses mental siswa dalam menuangkan ide ke dalam jawaban item secara tepat
  2. Mengukur kemampuan siswa dalam menjawab melalui kata dan bahasa mereka sendiri.
  3. Mendorong siswa untuk mempelajari, menyusun, merangkai, dan menyatakan pemikiran siswa secara aktif.
  4. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat mereka sendiri.
  5. Mengetahui seberapa jauh siswa telah memahami dan mendalami suatu permasalahan atas dasar pengetahuan yang diajarkan di dalam kelas
Kelemahan:
  1. Dalam memeriksa jawaban pertanyaan tes esai, ada kecenderungan pengaruh subjektif yang selalu muncul dalam pribadi seorang guru.
  2. Pertanyaan esai yang disusun oleh seorang guru atau evaluator cenderung kurang bisa mencakup seluruh materi yang telah diberikan
  3. Bentuk pertanyaan yang memiliki arti ganda, sering membuat kesulitan pada siswa sehingga memunculkan unsur-unsur menerka dan menjawab dengan ragu-ragu.
Tes objektif banyak digunakan dalam menilai hasil belajar. Hal ini disebabkan antara lain oleh luasnya bahan pelajaran yang dapat dicakup dalam tes dan mudahnya menilai jawaban yang diberikan.
1. Bentuk soal benar-salah
Bentuk soal benar salah adalah bentuk tes yang soal-soalnya berupa pernyataan. Sebagian dari pernyataan itu merupakan pernyataan yang benar dan sebagian lagi merupakan pernyataan yang salah.
Kelebihan betul salah yaitu;
  • Item tes betul salah memiliki karakteristik yang menguntungkan, yaitu mudah dan cepat dalam menilai
  • Untuk item betul salah yang dikonstruksi secara cermat, membawa implikasi kepada peserta didik, yaitu waktu mengerjakan soal lebih cepat diselesaikan
  • Seperti bentuk tes objektif lainnya, item tes benar salah hasil akhir penilaian dapat objektif
Kelemahan betul salah;
  1. Mengonstruksi item tes betul salah pada umumnya diperlukan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan pembuatan tes essai
  2. Penggunaan pertanyaan alternatif lebih memungkinkan peserta didik mengira-ngira jawaban.
2. Bentuk soal pilihan ganda atau pilihan jamak (multiple choice)
Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat.
Kelebihan bentuk soal pilihan ganda yaitu;
  1. Tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur hasil belajar siswa
  2. Item tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup hampir seluruh bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas.
  3. Item tes pilihan ganda adalah tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak dievaluasi.
Kelemahan bentuk soal pilihan ganda yaitu;
  1. Mengonstruksi item tes betul salah pada umumnya diperlukan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan pembuatan tes essai
  2. Penggunaan pertanyaan alternative lebih memungkinkan peserta didik mengira-ngira jawaban.
3. Bentuk soal menjodohkan (matching)
Bentuk soal menjodohkan terdiri atas dua kelompok pernyataan yang paralel. Kedua kelompok pernyataan ini berada dalam satu kesatuan. Kelompok sebelah kiri merupakan bagian yang berisi soal-soal yang harus dicari jawabannya.
Kelebihan bentuk soal menjodohkan
  1. Penilaiannya dapat dilakukan dengan cepat dan objektif.
  2. Tepat digunakan untuk mengukur kemampuan bagaimana mengidentifikasi antara dua hal yang berhubungan.
  3. Dapat mengukur ruang lingkup pokok bahasan atau subpokok bahasan yang lebih luas.
Kelemahan bentuk soal menjodohkan
  1. Hanya dapat mengukur hal-hal yang didasarkan atas fakta dan hafalan
  2. Sukar untuk menentukan materi atau pokok bahasan yang mengukur hal-hal yang berhubungan
4. Bentuk soal jawaban singkat (isian)
Bentuk soal jawaban singkat merupakan soal yang menghendaki jawaban dalam bentuk kata, bilangan, kalimat, atau simbol.
Kelebihan bentuk soal jawaban singkat;
  1. Menyusun soalnya relatif mudah
  2. Kecil kemungkinan siswa member jawaban dengan cara menebak
  3. Menuntut siswa untuk dapat menjawab dengan singkat dan tepat
  4. Hasil penilaiannya cukup objektif
Kelemahan bentuk soal jawaban singkat;
  1. Kurang dapat mengukur aspek pengetahuan yang lebih tinggi.
  2. Memerlukan waktu yang agak lama untuk menilainya sekalipun tidak selama bentuk uraian
  3. Menyulitkan pemeriksaan apabila jawaban siswa membingungkan pemeriksa.
B. Teknik Non Tes
Teknik tes bukanlah satu-satunya teknik untuk melakukan evaluasi hasil belajar, sebab masih ada teknik lainnya yang dapat digunakan, yaitu teknik non tes. Dengan teknik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan melalui:
1. Pengamatan atau observasi
Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Alat yang digunakan berupa lembar observasi yang disusun dalam bentuk check list atau skala penilaian.
2. Wawancara
Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilasanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak. Alat yang digunakan adalah pedoman wawancara yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan.
3. Angket
Angket adalah wawancara yang dilakukan secara tertulis. Angket dapat digunakan sebagai alat penilaian hasil belajar. Angket dapat diberikan langsung kepada peserta didik, dapat pula diberikan kepada orang tua mereka.
4. Skala
Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian, dan lain-lain yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Kepustakaan:
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Nana Sudjana. 1989. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Sudijono Anas. 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sumiati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima

Profil ANd Biodata Girl Generation

Assalammualikum WR WB


Profil dan Biodata SNSD


Girls 'Generation (소녀 시대; Sonyeo Shidae) adalah sembilan wanita cantik anggota Pop Korea Selatan yang dibentuk oleh S.M. Entertainment pada tahun 2007. Mereka juga disebut sebagai Soshi (소시) atau SNSD.  SNSD telah merilis tiga album full Korea, tiga mini album, satu album Jepang dan berbagai single. 2009 hit  tunggal mereka "Gee" memegang rekor terpanjang lagu pavorite di KBS Music Bank selama sembilan minggu berturut-turut. Kelompok ini juga memenangkan berbagai penghargaan di tahun 2009 dan 2010, berturut-turut termasuk Artist of the Year (Daesang) penghargaan di Seoul Seoul Music Awards, Golden Disk Awards, Melon Music Awards, dan Penghargaan Korean Cultural Entertainment Awards.

Personil:

Nama : Taeyeon
Nama Lengkap : Kim Tae Yeon (Hangul: 김태연 | Hanja: 金泰 妍)
Nama Panggilan di SNSD : little child that is like Pack Sol – Ge snack
Nama Panggilan lain : Taetae, Taeng, leader Taeyeon, leader Taeng, Kid leader, Auntie, Afro Tangee, little person, A person with short body, Pack-Sol-Ge snack
Tgl lahi : 9 Maret 1989
Tempat lahir : Jeonju, Jeolla Utara, Korea Selatan
Gol darah : O
Tinggi badan : 160 cm
Berat Badan : 44 kg
Bahasa : Korean (Fluent), English, Chinese (Basic), Japanese (Basic)
Posisi : Pemimpin vokal pertama
Sekolah : Jeonju Art High School
Rumah Tinggal : Jeonrado Jeonju
Hobi : Renang
Kesukaan : Makeup, Perfume, Music
Special : Menyanyi Trot, bahasa Cina
Masa latihan : 5 tahun 3 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Merry Go – Round
Motto : Don’t do something that you’ll regret later.

Nama : Jessica
Nama Lengkap : Jung Soo Yeon, Jessica Jung (Hangul: 정수연 | Hanja: 郑秀 妍)
Nama Panggilan di SNSD : Ice Princess
Nama Panggilan Lain : Sic, Sica, Sicachu, Liquid Sica, Sica Effect,, Sica Of Sweat, Baby Sic, Puppet Sic, Sexica, glowing Sic, Sleepy Sica
Tempat lahir : San Francisco, California, Amerika Serikat
Tgl. lahir : 18 April 1989
Gol. darah : B
Tinggi badan : 163 cm
Berat badan : 45 kg
Sekolah : Korea Kent Foreign School, Graduated
Bahasa : Korean (Fluent), English (Fluent), Chinese (Basic), Japanese (Basic)
Posisi : Pemimpin Vocal yang ke- 2
No. Favorite : 52
Motto :Follow My Heart
Hobi : sepakbola, tinju
Kesukaan : Dance, bahasa inggris
Masa Latihan : 7 tahun 6 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Complete

Nama : Sunny
Nama Lengkap : Lee Sun Kyu (Hangul: 이순규 | Hanja: 李顺圭)
Nama Panggilan di SNSD : Energy Pill
Nama Panggilan lain : Lee Sunny, Lee Sun, Dolphin, Dolphin Sunny, Cute Sunny, Sun Kyu
Tgl. Lahir : 15 Mei 1989
Gol. Darah : B
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 43 kg
Sekolah : Baehwa All-Girls High School
motto : Everyday Sunny Day
Posisi : Vokal pembantu
Hobi : Renang, main video game, olahraga
Kesukaan : Atletik, Music, Fashion, reading magazines, dancing, singing & shopping.
No Favorit :12
Masa Latihan : 9 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Ooh-La-La!

Nama : Tiffany
Nama Lengkap : Hwang Mi Young, Stephanie Hwang
Nama Panggilan di SNSD : Brighter Than Gem
Nama Panggilan Lain : Fany, Brighter than Mushroom Tiffany, Fanny of Belly, Bacteria Fany, Fany The Practicer, Rural Fany, Spongebob Hwang, Fany Fany Tiffany, Human Jukebox, Mushroom
TTL August 1, 1989
Tempat Lahir : Los Angeles, California, Amerika Serika
Tgl. Lahir : 1 Agustus 1989
Tinggi Badan : 162 cm
Berat Badan : 50 kg
Bahasa : Korean , English (Fluent) , Chinese (Basic) , Japanese (Basic), Spanish (Basic)
Sekolah : Korea Kent Foreign School, Graduated, Middle School – South Pointe (US), High School – Diamond Bar (US)
Motto : Just work hard (Practice makes Perfect)
Posisi : vokal pembantu
Hobi : Main Seruling
spesial : Bahasa Inggris, Main Flute ( Seruling )
Masa latihan : 3 tahun 7 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Baby Baby

Nama : Hyoyeon
Nama Lengkap : Kim Hyo Yeon
Nama Panggilan di SNSD : Bright Snow White
Nama Panggilan Lain : Dancing Queen, Princess Fiona, Hyo Fit and Firm, Apple Princess, Hyon
Tempat Lahir : Incheon, Korea Selatan
Tgl. Lahir : 22 September 1989
Gol. Darah : AB
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 48 kg
Bahasa: Korean (Fluent) , English (Basic) , Chinese (Fluent) , Japanese (Basic)
Sekolah: 2004.3~8 Studied Mandarin Chinese in Beijing, China
Motto : Everyone that works hard will succeed.
Posisi : Ketua Dancer yang pertama , membantu vokal
Hobi : Menari/Nge dance
Spesial : Bahasa Cina, Dance
Masa latihan : 6 tahun 1 bulan

Nama : Yuri
Nama Lengkap : Kwon Yuri
Nama Panggilan di SNSD : Black Pearl
Nama Panggilan Lain : Yul, Kwongul, Ggab-Yul, Black Yul, Yuree
Tgl. Lahir : 5 Desember 1989
Gol. Darah : AB
Tinggi Badan : 167 cm
Berat Badan : 45 kg
Bahasa: Korean (Fluent), English, Chinese (Fluent), Japanese
Sekolah: NeungGok High School, Graduated (2008)
Posisi : Ketua Dancer yang ke-2, membantu vokal
Hobi : Dancing, Ballet, Main piano, Violin, Renang
Spesial : Bahasa Cina, renang
Masa latihan : 5 tahun 11 bulan
Lagu Favorite Dari SNSD : Baby Baby

Nama : Soo Young
Nama Lengkap : Choi Soo Young (Hangul: 최수영 | Hanja: 崔秀英)
Nama Panggilan di SNSD : Fun Loving Princess
Nama Panggilan Lain : A Person with long body, Long Legs, Model, Food God, Interuptor, Syoung
Tempat lahir : Seoul, Korea Selatan
Tgl Lahir : 10 Februari 1990
Gol Darah : O
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 48 kg
Motto: Let’s not procrastinate
Bahasa: Korean (Fluent) , English, Chinese (Basic) , Japanese (Fluent)
Sekolah: Jungshin All-Girls High School
Posisi : Membantu Vokal
Hobi : Makan
Spesial : Bahasa Jepang, Dance
Masa Latihan : 6 tahun 3 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Complete

Nama : Yoona
Nama Lengkap : Im Yoon Ah (Hangul: 임윤아 | Hanja: 林 允 儿)
Nama Panggilan di SNSD : Charming Girl
Nama Panggilan Lain : Little Deer, Retarol, Flower Deer, Powerful Yoona, Bravery Yoona, YoonABC
Tgl Lahir : 30 Mei 1990
Gol Darah : B
Tinggi Badan : 166 cm
Berat Badan : 47 kg
Motto : Be confident in everything
Bahasa: Korean (Fluent) , English, Chinese (Basic) , Japanese (Basic)
Sekolah : Daeyoung High School, 2nd Year
Posisi : Ketua Dancer yang ke-3, membantu vokal
No. Favorite : 93
Spesial : Akting
Masa Latihan : 7 tahun 2 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Complete

Nama : Seo Hyun
Nama Lengkap : Seo Joo Hyun (Hangul: 서주현 | Hanja: 徐 珠 贤)
Nama Panggilan di SNSD : The Youngest Princess
Nama Panggilan Lain : Seororo, Innocent Seohyun, Kerohyun, Youngest Child, Milk Seo Joo
Tempat lahir: Seoul, Korea Selatan
Tgl Lahir : 28 Juni 1991
Gol Darah : A
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 48 kg
Motto: If your dream is alive, then one day it will come true.
Bahasa: Korean (Fluent) , English, Chinese (Fluent) , Japanese (Basic)
Sekolah: Daeyoung High School
Posisi : Ketua Vokal yang ke-3
Hobi : Main Piano, nonton Keroro
Spesial : Bahasa Cina, Main Piano
Training : 6 tahun 6 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Kissing You


Assalammualikum WR WB


Bunga Raflessia Mekar Sempurna di Gunung


TABA PENANJUNG- Penghujung tahun 2012 dan mengawali awal tahun baru 2013, Bunga Rafflessia (Rafflessia Arnoldi) yang menjadi kebanggaan masyarakat Bengkulu Tengah (Benteng) mekar lagi. Tiga bunga Rafflesia mekar di sekitar kawasan Objek Wisata Gunung liku Sembilan Desa Tanjung Heran Taba Penanjung.
Pertama di dekat taman yang dekat rumah makan kilometer 41 yang sudah mulai layu. Kedua mekar di kilometer 45 yang saat ini lagi sempurna mekarnya. Ketiga bongkol yang baru menanda akan mekar dan diprediksi sekitar tahun baru sempurna mekarnya yang tidak jauh dari kilometer 45.
Dwizar warga Tanjung Heran dan selaku penjaga bunga Rafflessia mengaku sejak mekarnya bunga di kilometer 45 sempurna dan terlihat besar, jadi sasaran pengunjung dari berbagai daerah yang libur natal dan tahun baru. “Mekarnya sekitar pukul 10.00 Wib tadi pagi, banyak pengunjung yang datang dan jaraknya dekat dengan tepi jalan,” ujar Dwizar.
Jika dihitung-hitung ada sekitar 200 pengunjung yang datang dari Jambi, Medan, Aceh, Palembang, Padang, Lubuk Linggau dan Jakarta. Penjaga yang repot menerima pengunjung terpaksa mengatur barisan antri bagi yang mau mengabadikan kenangan foto bersama yang dekat dengan bunga Rafflesia. “Pengunjung diminta tidak boleh memegang bunga yang mekar itu,” katanya.
Dikatakan Dwizar, bunga Rafflesia yang mekar di kilometer 45 diperkirakan akan bertahan sekitar beberapa hari dan sangat tepat momennya selama liburan Natal, ditambah bongkol yang akan mekar tepat tahun baru. “Kalau liburan Natalan, saya rasa masih bisa pengunjung melihat bunga serta foto bersama, termasuk tahun baru ada 1 lagi mekar,” imbuh Dwizar.
Tambah Herman teman Dwizar, untuk menjamin bunga tidak dirusak pengunjung yang datang atau warga yang berniat buruk. Terpaksa malam hari dijaga, hingga pagi ini akan dibuatkan pagar khusus, agar bunganya lebih aman. “Hari ini bunga dapat dilihat bebas, kalau besok (hari ini,red) terpaksa dari luar pagar, dan kami akan jaga agar tidak dirusak,” tegas Herman.
Salah satu pengunjung dari Medan, Tambunan mengatakan baru pertama kali melihat dan mendekati bunga Raflessia. Secara kebetulan mampir di lokasi bunga yang sedang mekar, karena mau berlibur selama 1 minggu di Bengkulu. “Anak-anak dan istri kagum melihat bunga yang besar bernama Rafflessia itu, momentnya sangat tepat sekali pas liburan,” tegas Tambunan. (rif)