Minggu, April 21, 2013

Ciri - Ciri Pria Setia Pada Pasangannya

Assalammualikum WR WB

Sudah jarang wanita mendapatkan pria yang setia. Sehingga, pria yang bisa menjalin hubungan hanya dengan satu wanita sangat dicari wanita. Dari banyaknya pria yang tidak setia, pasti masih 'tersisa' pria yang benar-benar setiap pada pasangannya. 

Memang tidak ada yang bisa menjanjikan pria bisa 100 persen setia, namun tanda-tanda ini mengarah pada pria yang setia pada satu wanita. Dirangkum MSN, ini dia tanda pria yang loyal pada kekasihnya. 

1. Menghargai Wanita
Pria yang setia tidak menganggap wanita sebagai objek, sehingga mereka lebih menghargainya. Mereka yang setia tidak akan mencoba 'bermain-main' dengan perasaan wanita. 

2. Emosi yang Stabil
Ketika pria bisa menjaga emosinya dan tingkat emosionalnya stabil, maka pria tersebut biasanya setia. Kedewasaannya membuatnya lebih banyak berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan (misalnya selingkuh) dan hanya mengutamakan egonya semata. 

3. Menepati Setiap Perkataannya
Tipikal pria yang tidak setia biasanya setiap janjinya hanyalah manis di bibir saja. Tindakannya tidak sesuai dengan perkataannya. Berbeda dengan pria yang setia, apa yang diucapkan selalu sesuai dengan tindakannya. 

4. Tidak Haus Perhatian
Orang yang haus perhatian dan narsis, sebaiknya dihindari. Itu salah satu ciri pria yang tidak setia. Orang yang loyal pada kekasihnya tidak akan mencari perhatian dari wanita lain. 

5. Percaya Diri
Pria setia akan percaya pada kemampuannya. Mereka dapat mengendalikan situasi yang akan dihadapinya. 

6. Bertanggung jawab dengan kegiatannya
Meskipun kekasih Anda terkesan sibuk, tapi bukan berarti dia sedang menjalankan aksi perselingkuhan. Selalu lembur di kantor, olahraga dan bermusik mungkin itu benar dilakukannya, bukan hanya alasanya belaka. Sebenarnya mudah melihat apakah dia benar-benar menjalankan aktivitasnya, lihat saja apakah si dia bisa membeli mobil atau gadget baru dari hasil kerjanya. Cara lain untuk mengetahui kegiatannya adalah si dia memperbolehkan Anda menemanainya saat main futsal atau bermusik. Hal ini membuktikkan bahwa semua kegiatannya adalah nyata bukan rekayasa.

Ciri - Ciri Pria Bergairah sex Tinggi

Assalammualikum WR WB



detail berita
Pria maco (Foto: Google)
INGIN menebak bagaimana libido pria di ranjang? Intip saja dari kegemarannya.

Memilih pasangan tentu susah-susah gampang. Terlebih lagi, saat Anda ingin mengetahui bagaimana performanya di ranjang nanti. Bila Anda penasaran, cobalah untuk menebaknya lewat hobi yang sering ia lakukan.

Berikut ini bocorannya, seperti dikutip eHarmony.

Hobi olahraga

Hobi olahraga pada pasangan ternyata dapat memberitahu seperti apa dorongan seksualnya. Meski setiap orang memiliki aspek seksualitas yang berbeda, namun faktor psikologi seperti kepribadian dapat memengaruhi dorongan seksualnya. Sangat mudah untuk mencari tahu seperti apa dia di ranjang, bila Anda tahu cara untuk membaca naluri duniawinya dengan karakter pribadinya.

Kreatif jenius

Pria kreatif kadang juga naïf pada waktu yang bersamaan. Dia dapat membuat aadna menebak-nebak seperti apa ketertarikannya di ranjang. Mereka memiliki energi fisil namun memilih untuk bersikap tenang. Penelitian menunjukkan bahwa energi kreatif berpengaruh pada seksualitas, sehingga mereka cenderung memiliki libido tinggi.

Mereka hebat dalam urusan ini, namun yang terpenting mereka juga baik hati. Mereka ingin dihargai, sekaligus membuat Anda terpuaskan.

Hobi memasak

Menurut Fanny Fern, penulis Amerika, cara terbaik untuk menuju hati pria ialah lewat perutnya. Namun uniknya, hal ini juga terjadi pada wanita. Dikutip dari Urban Dictionary, istilah gastrosexual berarti pria yang gemar memasak sebagai hobi dan bukan kewajiban.

Mereka cukup pintar dan menyadari bahwa pamer keahlian memasak ialah cara terbaik untuk menunjukka mereka juga andal di ranjang. Pria ini begitu perfeksionis dan menyukai hal-hal detail
.

Peran Media Dalam Proses Pembelajaran

Assalammualikum WR WB


PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DI ERA TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI


Rubrik Kita - Artikel - PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DI ERA TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASITidak dapat disangkal bahwa teknologi merupakan suatu “kawasan” yang dapat membantu memecahkan masalah kehidupan manusia dari masa ke masa secara efektif dan efisien. Dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik banyak dihadapkan pada aneka ragam jenis dan produk teknologi, baik yang dijumpai, dimanfaatkan, dialami, maupun yang dinikmati. Menghadapi kondisi seperti itu, peserta didik dijenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang “melek teknologi” yaitu bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara, memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan peduli terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi. Tampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lain sebagainya.

Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kadang kala terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu persiapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya yang tidak tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan ragam media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar, berkembang sedemikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu mendapat perhatian dari para pengajar sehingga mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Pembelajaran diupayakan mencakup semua variable pembelajaran yang dirasa turut mempengaruhi belajar.

Ada tiga variable pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran. Ketiga variable tersebut adalah ; variable kondisi, variable metode, dan variable pembelajaran.

Pengertian media, media berasal dari bahasa Latin, yang mempunyai arti antara. Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima.

Apabila dikaitkan dengan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik. Dengan demikian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.

Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam, mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang cukup rumit dan canggih. Untuk mempermudah mempelajari jenis media, karakter, dan kemampuannya, dilakukan pengklasifikasikan atau penggolongan.

Salah satu klasifikasi yang dapat menjadi acuan dalam pemanfaatan media adalah klasifikasi yang dikemukan oleh Edgar Dale yang dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone Experience). Kerucut pengalaman Dale mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar langsung, pengalaman belajar yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar yang bersifat abstrak.

Penggolongan lain yang dapat dijadikan acuan dalam pemanfaatan media adalah berdasarkan pada teknologi yang digunakan, mulai media yang teknologinya rendah (low technology) sampai pada media yang menggunakan teknologi tinggi (high technology).

Salah satu bentuk klasifikasi yang mudah dipelajarai adalah klasifikasi yang disusun oleh Heinich dkk.(1996) sebagai berikut :

Klasifikasi Media Pembelajaran KLASIFIKASI JENIS MEDIA Media yang tidak diproyeksikan (non projected media) Realita, Model, Bahan Grafis (graphical material), Display Media yang diproyeksikan (projected media) OHT, Slide, Opaque Media Audio (Audio) Kaset, Vission, Active Audio Vission Media Video (Video) Video Media berbasis computer (computer based media) Computer Assisted Instruction (CIA) Computer Managed Instruction (CMI) Multimedia Kit Perangkat Praktikum

Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala jenis media, baik yang canggih dan mahal ataupun media yang sederhana dan murah.

Peran guru dalam menggunakan media pembelajaran antara lain :
1. penyajian materi ajar menjadi standar ;
2. kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik ;
3. kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif ;
4. waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi ;
5. kualitas belajar dapat ditingkatkan ;
6. pembelajaran dapat disajikan dimana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan ;
7. meningkatkan sifat positif peserta didik dalam proses menjadi lebih kuat/baik ;
8. memberikan nilai positif bagi pengajar.

Peranan yang dikemukakan diatas, memberikan wawasan yang luas mengenai pemanfaatan media dalam pembelajaran. Semoga tulisan yang singkat ini bisa memberi manfaat bagi kita semua, amiin.-

*) Mhs.Tubel Utusan Pemkot Tarakan Program Pasca Sarjana (S-2) Manajemen Pendidikan Universitas Mulawarman Samarinda.

Referensi : Hamzah B.Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta, Bumi Aksara, 2008).