Kamis, Januari 10, 2013

Mata Bahasa Nonverbal

Assalammualikum WR WB

Kontak mata merupakan alat komunikasi nonverbal paling penting. Hal ini memungkinkan Anda untuk berhubungan dengan audiens dalam memproyeksikan kesungguhan dan keterbukaan, dan menjaga perhatiannya. Apakah kontak mata Anda agresif, apakah lunak, apakah itu mengundang, apakah Anda dapat mengasihi dengan mata? Kontak mata adalah seni namun sangat sulit untuk menguasainya, tetapi penting untuk menghasilkan komunikasi yang efektif.
Kontak mata memberikan informasi sosial terhadap orang yang Anda ajak mendengarkan dan berbicara. Terlalu banyak kontak mata akan dipandang sebagai seseorang yang agresif, kontak mata Anda yang terlalu sedikit, dapat dipandang sebagai seseorang yang tidak memiliki kepentingan didepan lawan bicara Anda.
Mempertahankan kontak mata tidaklah mudah bagi sejumlah orang (baik dalam memberi dan menerima hal tersebut), ini merupakan keterampilan komunikasi nonverbal pikiran bawah sadar (subliminal) yang Anda miliki dan sering diabaikan ketika berkomunikasi dengan orang lain, Meskipun pesan nonverbal subliminal tidak menciptakan kesadaran pada tingkat pikiran sadar, namun masih tetap mempengaruhi penerima, bahkan, pesan nonverbal subliminal sering lebih kuat dibandingkan pesan nonverbal pikiran sadar, dan ada beberapa masalah budaya yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakannya, sehingga Anda perlu memastikannya sebelum menggunakan kontak mata secara cermat dalam memproyeksikan pesan nonverbal secara tepat.
Tanda-tanda Fisiologis Kontak Mata
Para pedagang yang menggelar dagangannya di  jalanan mengetahui pentingnya kontak mata saat menggunakan keahlian mereka dalam menjual produknya agar calon  pembeli potensial mereka tertarik. Salah satu tanda fisiologis atau simbol pesan nonverbal yang dapat mereka terima adalah ketika Anda terangsang atau tertarik pada suatu objek maka  pupil mata ( pusat daerah transparan berwarna hitam di mata) Anda akan membesar dan ini merupakan isyarat besar bagi salesman di seluruh dunia.
Penggunaan Kontak Mata Dalam Komunikasi Sehari-hari
Mata merupakan indra yang menjadi pedoman banyak psikolog ketika berbicara dengan para pasiennya. Karena mata akan dapat bercerita banyak tentang apa yang tengah terjadi pada pasien bersangkutan. Kebohongan, kejujuran dan ketulusan akan terlihat di mata. Oleh karena itu, belajarlah untuk menatap dengan jujur, tulus dan lurus.
Kondisi tertentu seringkali menuntut penggunaan kontak mata yang berbeda. Sebagai contoh jika Anda sedang berdebat, Anda terlihat sebagai kuat jika Anda dapat menahan pandangan Anda. Jika Anda tertunduk kepada seseorang akan  lebih baik merendahkan mata Anda, jika Anda mencintai seseorang adalah baik menatap ke dalam kolam mata lawan bicara Anda.
Lalu bagaimana Anda bisa membuatnya lebih baik? Berikut adalah beberapa tips untuk membantu dan memperbaiki keterampilan dalam menggunakan kontak mata Anda sebagai proyeksi pesan nonverbal dalam proses komunikasi.
Durasi - Pertimbangkan berapa lama Anda menatap mata seseorang ketika Anda berbicara. Kebanyakan orang hanya bisa melihat pada mata seseorang selama paling lama tiga detik sebelum tatapan dari salah satu seseorang audien kita pergi. Hal ini karena kontak mata mampu mengekspresikan keintiman, dan sebagai pandangan langsung yang lebih lama, akan menjadikan  perhatian yang lebih intens.
Jadi, bagi seseorang pembicara profesional, yang melihat langsung ke mata seseorang hanya selama sekitar satu detik, pandangan sepintas tersebut dapat membuat seseorang tidak nyaman atau dapat dianggap sebagai sesuatu yang tidak pantas dan menggoda.
Tatapan mata yang sopan tidak melebihi 5 detik agar tidak menjadi teror ! dan tidak melampaui hal-hal yang boleh dilihat saja. Dalam komunikasi ternyata tatapan mata ini jauh lebih dapat dipercaya daripada segala ujaran yang disampaikan oleh seorang komunikator. Tatapan mata yang tulus, jujur dan bersahabat akan memuluskan jalannya peluncuran kata-kata dari seorang komunikator. Oleh karena itu, seorang komunikator harus melatih matanya untuk berkomunikasi secara sopan dengan siapa saja.
Perasaan Malu - Karena kontak mata melibatkan keintiman dan keterbukaan, seseorang yang pemalu seringkali memiliki masalah dengan hal tersebut. (Ya, seseorang pemalu yang berbicara di depan umum, termasuk pada sejumlah selebritis yang kita kenal, yang merasa nyaman berbicara di depan kerumunan besar yang tampaknya tidak mempunyai wajah tapi merasa gugup ketika  dirinya harus berbicara dengan orang secara tatap muka..).
jika Anda menemukan diri anda merasa gugup ketika menatap mata  orang secara langsung, mulailah dari hal kecil berikut ini, Anda cukup menatapnya matanya dengan sekilas saja, kemudian  melihat-lihat sebentar mata mereka, bukan langsung ke pupil mereka. Dengan latihan seperti itu, Anda akan menjadi lebih nyaman dengan memberikan kontak mata kepada orang yang langsung, melalui latihan dengan cara tersebut akan dapat menyurutkan perasaan malu Anda.
Perbedaan Budaya - Ketika Anda mengirim atau menerima pesan nonverbal hendaknya selalu mempertimbangkan perbedaan budaya. Sebuah pesan yang memiliki arti tertentu dalam satu masyarakat dapat memiliki arti yang sama sekali berbeda dalam masyarakat lain. Sebagai Contohnya, di Amerika Serikat, Kontak mata merupakan sebagai bentuk dasar komunikasi nonverbal dan diharapkan menjadi suatu bentuk komunikasi nonverbal seperti halnya  jabatan tangan yang erat. Ketika berkomunikasi tatap muka masyarakat Amerika Serikat dianjurkan untuk selalu kontak mata sebagai indikator kejujuran dan ketertarikan. Sementara itu orang-orang dalam beberapa komunitas lainnya percaya bahwa mereka harus melihat ke bawah ketika berbicara dengan orang lain untuk menunjukkan sikap hormat serta rasa hormat. Bagi mereka, kontak mata langsung mungkin dianggap menghina dan tidak sopan. Maka, pertimbangkan perbedaan budaya ketika menggunakan kontak mata dengan audiens Anda.
Berbicara Dalam Suatu Kelompok - Ketika berbicara dengan sekelompok orang, sangat disarankan untuk melakukan kontak langsung dengan audiens Anda. Jangan membuat kesalahan dengan menjaga kontak mata hanya dengan satu orang saja karena ini akan menghentikan anggota lain dari kelompok itu mendengarkan. Untuk bisa mengatasi hal ini, lakukanlah fokus pada anggota yang berbeda dari kelompok dengan setiap kalimat baru. Dengan cara ini Anda berbicara kepada seluruh kelompok dan akan tetap menjaga ketertarikan dan mereka semua.
Berbicara Kepada Seseorang - Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kontak mata Anda ketika berbicara dengan seseorang , namun ini pun bisa menjadi sedikit menakutkan dan tidak nyaman jika Anda menatap terlalu intensif pada mereka. Untuk mengatasi hal ini, istirahat kontak mata Anda setiap 5 detik atau lebih. Bila memutus kontak mata jangan melihat ke bawah karena dapat menunjukkan akhir dari peran Anda dari percakapan. Sebaliknya, melihat ke atas atau ke samping seperti Anda mengingat sesuatu. Namun perlu diperhatikan: jangan gerakkan kepala Anda, dan berpikir yang dapat membuat Anda gugup, sebaiknya Anda menyadari mata Anda yang bergerak ke atas atau ke samping saat Anda mencoba untuk mengingat ini. Jadi, ketika lawan bicara melihat hal ini mereka akan berpikir Anda sedang mencoba untuk mengingat sesuatu dan terus mendengarkan Anda.
Mendengarkan Seseorang - Ketika  mendengarkan seseorang kemudian Anda melakukan kontak mata dengan mereka terlalu keras, maka Anda dapat menghentikan pembicaraannya. Teknik yang saya gunakan ketika melakukan pembicaraan dengan seseorang adalah dengan menggunakan apa yang saya sebut ‘Segitiga’. Hal ini dilakukan dengan melakukan kontak mata terhadap sebelah mata lawan bicara selama sekitar 5 detik, melihat mata lainnya selama 5 detik dan kemudian melihat mulut selama 5 detik dan terus berputar dengan cara ini. Teknik ini ditambah dengan keterampilan mendengarkan lain seperti mengangguk, kata-kata persetujuan sesekali seperti ‘ya’, ‘He eh’ ‘dll mm’ adalah cara terbaik untuk menjaga pembicara berbicara dan menunjukkan kepada mereka Anda tertarik pada apa yang mereka katakan .
Berdebat - Berdebat dengan seseorang adalah keterampilan dalam diri Anda sendiri dan jika Anda ingin bersaing dalam sebuah argumen Anda harus mampu mempertahankan tatapan untuk menunjukkan kekuatan. Jika Anda berpaling ketika berdebat dengan seseorang, Anda memiliki semuanya namun kehilangan argumen. Jelas ini bergantung pada siapa dan dengan siapa Anda berdebat, tetapi pada umumnya lebih baik Anda menahan tatapan sambil membuat pendapat Anda untuk diungkapkan.  Begitu juga hal nya ketika Anda sedang mendengarkan orang lain. Saat Kita menemukan seseorang yang hebat dalam berargumentasi dan membuat Anda merasa kecil, Anda akan melihat setiap orang yang seperti ini akan selalu mencoba untuk menatap Anda, namun jika Anda berbalik menatapnya, hal itu akan mengejutkan dirinya, dan membuat dirinya untuk menghentikan apa yang sedang dikatakannya. Tetap terdiam dan menatap seseorang yang sedang mencoba untuk menggusarkan Anda juga merupakan cara efektif untuk memenangkan argumen tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Menarik Perhatian Seseorang - Ketika Anda mencoba untuk menarik perhatian seseorang dan menunjukkan kepada mereka bahwa Anda pun tertarik,  Anda dapat berbicara dan mendengarkan dengan mata Anda. Ketika seseorang yang sedang berbicara dengan menyukai dan menggunakan seluruh wajah Anda sebagai titik fokusnya, maka tataplah matanya, mendengarkan apa yang katakannya, tersenyumlah pada saat yang tepat, dan naikkanlah alis Anda di tempat yang tepat. Anda pun dapat menatapnya ke arah  fitur lainnya,  seperti bibir, pipi, hidung dan kemudian kembali ke arah matanya. Tersenyum saat mendengarkan seseorang adalah cara yang bagus untuk menunjukkan Anda tertarik kepadanya, jelas tidak tersenyum padanya ketika baru saja dia menyampaikan berita duka cita. Anda harus mendengarkan dengan telinga Anda serta mendengarkan dengan mata Anda (ya saya berarti mendengarkan dengan mata Anda, Anda mendengarkan bahasa tubuh seseorang dengan mata Anda).
Mencintai Seseorang - Saya dan istri saya sering berbagi pandangan lama kedalam mata Kami satu sama lain dan itu adalah hal yang sangat istimewa untuk hanya menatap tanpa bicara. Pupil istri saya akan membesar dan dia pun dapat membuat pupil saya melebar. Hal ini menciptakan ikatan yang kuat antara Kami.  Untuk membuat pupil Anda membesar bahkan lebih Anda dapat mencoba seperti ini : Anda memandangi pasangan Anda bayangkan diri Anda berjalan di dalam tubuh mereka dan dua jiwa Anda bercinta. Anda sedang mencoba untuk menyentuh jiwanya. Hal ini akan melepaskan adrenalin dan membuat pupil anda membesar bahkan lebih.
Penutup
Kita akan selalu menggunakan kontak mata dikeseharian kita dalam berinteraksi dengan orang lain, sehingga sangat masuk akal untuk mempelajarinya dan menemukan  cara terbaik untuk menggunakannya agar Anda dapat memperoleh manfaatnya.
REFERENSI :
Djuhdie, Achmad (2010). Komunikasi lebih dari sekedar lisan .
Edward, Will (2008). Body language magic . White Dove Book
Peter, Bull (2001). How our bodies can speak volumes. The Psychologist Vol 14 No 12

Tidak ada komentar: