Minggu, Januari 06, 2013

Mengentaskan Diri Bagi Yang Telah Terjerumus

Assalammualikum WR WB


Bagaimana Mengentaskan Diri Bagi Yang Telah Terjerumus

Melepaskan diri dari hal-hal negatife yang telah merasuk dalam diri setiap orang bukanlah perkara mudah. Perlu perjuangan dan pendirian yang kuat. Tetapkan pada hati terlebih dulu bahwa kita harus keluar dari sana, tanpa harus ditunda-tunda lagi.

Mursinah mengatakan, pertama-tama tindakan yang harus diambil adalah menjauhi komunitas yang selama ini telah menjerumuskan Anda. BMI yang enggan diambil gambarnya ini, dulunya adalah pekerja sex bebas di Hong Kong.

Setiap hari libur, dia akan menelpon atau ditelpon kenalannya yang termasuk warga Hong Kong tersebut. Kebanyakan dari kenalannya itu adalah om-om yang dikuasai birahi. Selain berhubungan dengan warga Hong Kong, Mursinah juga mempunyai kekasih orangPakistan. Karena alasan cinta, terkadang wanita asal Banyumas ini tidak dibayar kalau berhubungan dengan kekasihnya itu.

Mantan BMI yang kini hidup bahagia dengan suami dan anaknya di kampung ini, tadinya mengalami kesulitan dalam melepaskan diri dari perbuatan nista tersebut. Namun, karena tekad yang kuat dan dorongan dari keluarganya, akhirnya dia mampu mengatasi masa-masa sulitnya.

“Jujur kepada keluarga, meminta pertimbangan dan pendapat mereka, sangat meringankan beban berat kita yang terjerat dalam pergaulan nista. Bagi saya pribadi, saya tidak mampu untuk mengatasinya sendirian. Saya perlu bantuan orang lain. Dalam hal ini, orang yang mampu menyimpan rahasia saya, sangat saya butuhkan. Nasehat mereka sangat membantu saya. Banyak kalangan yang memandang rendah saya. Sesungguhnya dalam hati saya yang paling dalam, saya juga ingin menjadi wanita yang baik-baik. Karena itulah, suatu hari tergerak hati saya untuk mengahiri semuanya. Tadinya saya malu untuk mengungkapkan kelakuan saya pada keluarga.” Ucap Mursinah yang bekerja selama 4 tahun lebih di Hong Kong ini.

“Saya menghindari mereka. Mula-mula sangat sulit karena mereka mencari saya dengan menelpon. Namun tekad saya sudah bulat, saya membuang sim card yang berisi daftar nama-nama mereka. Celakanya, saya merasa rindu untuk bertemu dengan mereka. Itu sangat berat bagi saya. Tapi saya tidak patah semangat. Saya tidak mau menunda lagi, saya harus bisa keluar dari semua itu meski sangat berat,” lirihnya mulai terisak.

Satu tindakan Mursinah yang patut di acungi jempol, adalah meminta maaf pada semua teman-temannya itu, sebelum ia bertobat dan meninggalkan mereka

Tidak ada komentar: