Assalammualikum WR WB
PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DI ERA TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI
Tidak dapat disangkal bahwa teknologi merupakan suatu “kawasan” yang dapat membantu memecahkan masalah kehidupan manusia dari masa ke masa secara efektif dan efisien. Dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik banyak dihadapkan pada aneka ragam jenis dan produk teknologi, baik yang dijumpai, dimanfaatkan, dialami, maupun yang dinikmati. Menghadapi kondisi seperti itu, peserta didik dijenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang “melek teknologi” yaitu bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara, memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan peduli terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi. Tampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lain sebagainya.
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kadang kala terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu persiapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya yang tidak tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan ragam media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar, berkembang sedemikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu mendapat perhatian dari para pengajar sehingga mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Pembelajaran diupayakan mencakup semua variable pembelajaran yang dirasa turut mempengaruhi belajar. Ada tiga variable pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran. Ketiga variable tersebut adalah ; variable kondisi, variable metode, dan variable pembelajaran. Pengertian media, media berasal dari bahasa Latin, yang mempunyai arti antara. Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik. Dengan demikian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi. Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam, mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang cukup rumit dan canggih. Untuk mempermudah mempelajari jenis media, karakter, dan kemampuannya, dilakukan pengklasifikasikan atau penggolongan. Salah satu klasifikasi yang dapat menjadi acuan dalam pemanfaatan media adalah klasifikasi yang dikemukan oleh Edgar Dale yang dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone Experience). Kerucut pengalaman Dale mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar langsung, pengalaman belajar yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar yang bersifat abstrak. Penggolongan lain yang dapat dijadikan acuan dalam pemanfaatan media adalah berdasarkan pada teknologi yang digunakan, mulai media yang teknologinya rendah (low technology) sampai pada media yang menggunakan teknologi tinggi (high technology). Salah satu bentuk klasifikasi yang mudah dipelajarai adalah klasifikasi yang disusun oleh Heinich dkk.(1996) sebagai berikut : Klasifikasi Media Pembelajaran KLASIFIKASI JENIS MEDIA Media yang tidak diproyeksikan (non projected media) Realita, Model, Bahan Grafis (graphical material), Display Media yang diproyeksikan (projected media) OHT, Slide, Opaque Media Audio (Audio) Kaset, Vission, Active Audio Vission Media Video (Video) Video Media berbasis computer (computer based media) Computer Assisted Instruction (CIA) Computer Managed Instruction (CMI) Multimedia Kit Perangkat Praktikum Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala jenis media, baik yang canggih dan mahal ataupun media yang sederhana dan murah. Peran guru dalam menggunakan media pembelajaran antara lain : 1. penyajian materi ajar menjadi standar ; 2. kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik ; 3. kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif ; 4. waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi ; 5. kualitas belajar dapat ditingkatkan ; 6. pembelajaran dapat disajikan dimana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan ; 7. meningkatkan sifat positif peserta didik dalam proses menjadi lebih kuat/baik ; 8. memberikan nilai positif bagi pengajar. Peranan yang dikemukakan diatas, memberikan wawasan yang luas mengenai pemanfaatan media dalam pembelajaran. Semoga tulisan yang singkat ini bisa memberi manfaat bagi kita semua, amiin.- *) Mhs.Tubel Utusan Pemkot Tarakan Program Pasca Sarjana (S-2) Manajemen Pendidikan Universitas Mulawarman Samarinda. Referensi : Hamzah B.Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta, Bumi Aksara, 2008). |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar