Assalammualikum WR WB
Kenyataannya seberapapun banyaknya hal yang sudah kita berikan kepada orang tua kita, itu semua sangat tidak sebanding. Kalau dibandingkan dengan pengorbanan orang tua kita. Itu semua bukan apa-apa,BUKAN APA-APA DIBANDINGKAN PENGORBANAN ORANG TUA KITA. Ingat kata2 ini baik2.
Tapi herannya setelah kita merasa kekesalan kita hilang dan kita merasa menyesal, saat kita kesal kita masih akan mengulangi kesalahan yang sama. Karena itu, saya belajar dari itu semua harus ada yang selalu menyadarkan saya. Ini adalah renungan yang selalu saya baca setiap hari. Ingat, setiap hari dan saya rasa anda juga harus melakukan hal yang sama. Silahkan disimak
"Aduh ibu, masa berdiri aja harus dibantu"Saya pernah mengatakan kata2 ini kepada ibu saya, jujur sampai sekarang saya menyesal telah mengeluarkan kata2 ini. Banyak diantara kita yang kesal karena orang tua kita selalu harus dibantu untuk melakukan apapun. Hal ini banyak terjadi mungkin karena faktor umur. Tapi kita tidak berpikir bahwa sebenarnya yang kita lakukan itu tidak setimpal dengan apa yang telah orang tua kita lakukan kepada kita, anaknya.
Kenyataannya seberapapun banyaknya hal yang sudah kita berikan kepada orang tua kita, itu semua sangat tidak sebanding. Kalau dibandingkan dengan pengorbanan orang tua kita. Itu semua bukan apa-apa,BUKAN APA-APA DIBANDINGKAN PENGORBANAN ORANG TUA KITA. Ingat kata2 ini baik2.
Tapi herannya setelah kita merasa kekesalan kita hilang dan kita merasa menyesal, saat kita kesal kita masih akan mengulangi kesalahan yang sama. Karena itu, saya belajar dari itu semua harus ada yang selalu menyadarkan saya. Ini adalah renungan yang selalu saya baca setiap hari. Ingat, setiap hari dan saya rasa anda juga harus melakukan hal yang sama. Silahkan disimak
Anakku,Ketika aku tua,aku berharap kau mengerti dan sabar padaku.Ketika aku memecahkan piring atau menjatuhkan sop dari meja karena penglihatanku berkurang.Aku berharap kamu tidak berteriak memarahiku,Orang yang sudah tua sangat sensitif.Milikilah belas kasih ketika kamu harus berteriak marah.
Ketika lisanku berkurang dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan,Aku berharap kamu tidak berteriak padaku, “Ulangi apa yang kamu katakan atau tuliskan!”Aku minta “maaf” anakku.Aku “menua”.
Ketika aku tetap mengulangi perkataanku mengenai ingatan-ingatanku yang salah.Aku berharap kamu tetap mendengarkanku.Aku mohon jangan menertawaiku atau tidak suka mendengarkanku.
Ketika lututku melemah, aku berharap kamu sabar membantuku berdiri.Seperti dulu aku melakukannya padamu, ketika kamu kecil,Ketika kamu belajar bagaimana berjalan.Mohon tahan terhadapku.
Kamu ingat ketika kamu kecil dan ingin balon?Kamu begitu bertingkah berlebihan, melakukan apapun dan menangis,sampai kamu mendapatkan apa yang kamu mau.
Aku mohon, maafkan bauku juga.Bauku seperti orang yang tua.Aku mohon, jangan memaksaku dengan keras untuk mandi.Tubuhku lemah.Orang yang tua mudah sakit ketika mereka kedinginan.Aku berharap aku tidak mempermalukanmu.Ingatkah kamu ketika kamu kecil?Aku mengejar dan menangkapmu karena kau tidak mau mandi.
Aku berharap engkau bisa sabar denganku.Ketika aku mulai mudah ngambek dan mengomel.Itu semua bagian dari “tua”.Kamu akan mengerti ketika kamu semakin tua.
Dan jika kamu memiliki sisa waktu, aku berharap kita bisa berbincang-bincang walau hanya sebentar.Aku selalu sendiri setiap waktu dan tidak memiliki satupun teman untuk berbincang-bincang.Aku tahu kamu sibuk bekerja.Sekalipun kamu tidak tertarik pada ceritaku,mohon luangkanlah waktu untukku.
Ingatkah kamu ketika masih kecil?Aku meluangkan waktu untuk mendengarkan ceritamu tentang mainan dan boneka-bonekamu?Ketika waktu itu datang, aku sakit dan terbaring di tempat tidur.Aku berharap kamu sabar merawatku.
Aku akan pergi dalam waktu yang tidak lama lagi.Ketika waktu kematianku datang,Aku berharao kamu bisa memegang tangankudan memberiku kekuatan untuk menghadapi “mati”.
Aku minta maaf,jika tiba-tiba buang air di tempat tidur atau menyusahkanmu.Aku berharap kamu sabar merawatku sampai akhir hidupku.
Dan jangan cemas,Ketika nanti aku bertemu Tuhan, aku akan berbisik pada-Nya.Untuk memberkatimu dan merahmatimu,Karena kamu mencintai ibu dan ayahDan jika kamu menikah tanpa ada aku, percayalah aku akan berbisik pada Tuhan "Tuhan, itu putriku yang sedang menikah. Sangat cantik bukan? "Terima kasih banyak telah mencintai ibu dan ayahmu.Terima kasih banyak telah merawat kami,Kami mencintaimu dengan banyak cinta….
-Ibu dan Ayah-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar