Agnes Monica Muljoto (lahir di
Jakarta,
1 Juli 1986; umur 25 tahun) adalah seorang penyanyi dan artis berkebangsaan
Indonesia.
Ia memulai kariernya di industri hiburan pada usia enam tahun sebagai
seorang penyanyi cilik. Agnes telah merilis tiga album anak-anak yang
berhasil mengantarkan namanya ke deretan penyanyi cilik populer di era
1990-an.
Selain bernyanyi, Agnes kemudian juga menjadi presenter di beberapa
acara televisi anak-anak. Saat menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun
ke dunia seni peran. Penampilannya di sinetron
Pernikahan Dini
(2001) berhasil melambungkan namanya. Agnes kemudian membintangi
sederet judul sinetron yang menjadikannya artis remaja dengan bayaran
termahal saat itu.
Pada tahun 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya yang berjudul
And the Story Goes,
yang kembali melejitkan namanya di industri musik Indonesia.
Kesuksesannya di tanah air mendorong Agnes memasang target untuk bisa
berkarier di kancah internasional. Pada album keduanya yang dirilis pada
tahun 2005,
Whaddup A'..?!, ia menggandeng penyanyi asal Amerika Serikat
Keith Martin untuk berkolaborasi. Agnes juga terlibat dalam syuting dua serial drama Asia,
The Hospital dan
Romance In the White House di
Taiwan.
Agnes berhasil meraih penghargaan dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang
Asia Song Festival di
Seoul,
Korea Selatan, pada tahun 2008 dan 2009. Pada album ketiganya,
Sacredly Agnezious (2009), Agnes mulai terlibat sebagai
produser dan
penulis lagu. Pada tahun 2010, ia diangkat sebagai salah satu juri pada ajang pencarian bakat
Indonesian Idol. Agnes juga menjadi salah satu pemandu acara pada karpet merah pegelaran
American Music Awards 2010 di
Los Angeles,
Amerika Serikat.
Seiring dengan melesatnya Agnes ke puncak popularitas, penampilan dan
gaya berbusananya menjadi tren di kalangan anak muda. Selain sukses
secara komersial, Agnes merupakan penyanyi dengan jumlah penghargaan
paling banyak di Indonesia. Ia telah memenangkan puluhan trofi, termasuk
di antaranya sepuluh
Anugerah Musik Indonesia, tujuh
Panasonic Awards, dan empat
MTV Indonesia Awards. Selain itu, Agnes telah dipercaya menjadi duta anti narkoba se-Asia serta duta MTV EXIT dalam memberantas perdagangan manusia.
[sunting] Kehidupan dan karier
[sunting] 1986–2002: Masa kecil dan awal karier
Agnes Monica Muljoto dilahirkan di
Jakarta pada tanggal 1 Juli 1986. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Jenny Siswono dan Ricky Suprapto.
[1] Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Steve Muljoto yang kemudian menjadi manajernya.
[2] Agnes menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Tarakanita Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya ke SLTP Pelita Harapan.
[3]
Di sekolahnya, Agnes merupakan siswi yang berprestasi di bidang
akademik dan sering menerima beasiswa, meskipun ia juga disibukan dengan
aktivitas luar sekolah seperti kursus
piano,
bahasa Inggris,
seluncur es, dan
bulu tangkis.
[4]
Bakat Agnes di bidang seni sudah telihat sejak ia masih kanak-kanak,
khususnya bidang tarik suara. Selain ditempa di gereja, Agnes juga ikut
kursus vokal di beberapa tempat.
[5]
Saat menginjak usia enam tahun, Agnes memulai kariernya sebagai
penyanyi cilik dan merekam album anak-anak pertamanya yang diberi judul
Si Meong.
[1] Nama Agnes melambung sebagai penyanyi cilik saat ia merilis album keduanya pada tahun 1995 yaitu
Yess!, yang merupakan album duet bersama Eza Yayang. Album tersebut dinobatkan sebagai "Album Anak-Anak Terbaik" pada tahun 1999.
[6] Album lain yang telah dirilis Agnes yaitu
Bala-Bala. Ketiga album tersebut berhasil melejitkan Agnes ke jajaran penyanyi cilik terpopuler di era 1990-an.
[5] Selain bernyanyi dan merilis album, Agnes juga menjadi presenter acara anak-anak yaitu
Video Anak Anteve (VAN) di
Anteve,
Tralala-Trilili di
RCTI, dan
Diva Romeo di
Trans TV. Agnes berhasil meraih penghargaan
Panasonic Awards untuk "Pembawa Acara Anak-Anak Terfavorit" selama dua tahun berturut, 1999 dan 2000.
[7]
Menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran, dimulai dengan penampilannya di sinetron
Lupus Millenia dan
Mr. Hologram pada tahun 1999.
[3] Pada tahun itu, Agnes berhasil menempati urutan pertama jajak pendapat artis beranjak remaja terbaik versi artiscilik.com.
[3] Pada tahun 2000, Agnes menjadi pemeran utama di sinetron
Pernikahan Dini bersama
Sahrul Gunawan. Sinetron inilah yang berhasil melambungkan nama Agnes dan menghapus citranya sebagai seorang artis cilik.
[7] Akting Agnes di sinetron tersebut berhasil meraih penghargaan "Aktris Terfavorit" pada
Panasonic Awards pada tahun 2001 dan 2002, serta SCTV Awards sebagai "Aktris Ngetop" pada tahun 2002.
[7] Selain itu, Agnes juga menyanyikan dua lagu ciptaan
Melly Goeslaw berjudul "Pernikahan Dini" dan "Seputih Hati" sebagai lagu tema sinetron
Pernikahan Dini.
Kedua lagu tersebut merupakan penampilan pertama Agnes sejak
kemunculannya sebagai penyanyi cilik beberapa tahun silam. Kedua lagu
tersebut telah dirilis dalam album kompilasi bertajuk
Love Theme (2001).
[8] Sepanjang tahun 2002, Agnes telah membintangi tiga judul sinetron, yaitu
Ciuman Pertama,
Kejar Daku Kau Ku Tangkap, dan
Amanda.
[6] Ia juga berkolaborasi dengan penyanyi
Yana Julio dalam lagu "Awan dan Ombak" dalam album
Jumpa Lagi.
[9] Seiring dengan popularitasnya, Agnes berhasil menjadi artis remaja dengan bayaran termahal di Indonesia pada saat itu.
[10]
[sunting] 2003–2004: And the Story Goes
Pada tanggal 8 Oktober 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya bertajuk
And the Story Goes. Penggarapan album ini melibatkan beberapa musikus kenamaan Indonesia, termasuk di antaranya
Ahmad Dhani dan
Melly Goeslaw.
[11]
Agnes menjelaskan "Untuk album baruku ini, aku memang ingin segala
sesuatunya dipersiapkan dengan matang. Dari pemilihan lagu, musikus,
sampai konsep videoklip, aku ingin yang benar-benar oke."
[12]
Proses penggarapan album yang memakan waktu selama 1,5 tahun tersebut
juga disibukan dengan audisi penari dan program gizi untuk mempersiapkan
stamina Agnes sebagai penyanyi.
[11][12] Proses persiapan yang benar-benar matang tersebut akhirnya membuahkan kesuksesan pada album tersebut.
Aquarius Musikindo selaku label yang menaungi Agnes melaporkan bahwa
And the Story Goes sudah laris dipesan sekitar 35.000 keping sebelum dirilis secara resmi.
[12] Tak lama berselang, album ini kemudian meraih
double platinum dengan penjualan lebih dari 300.000 keping.
[3][13] Album pertama Agnes ini mengangkat "Bilang Saja" sebagai singel pertama dengan klip yang mengusung konsep
street fashion.
[11]
Singel lain yang lahir dari album ini yakni "Indah", "Cinta Mati", dan
"Jera". Selain sukses secara komersial, album ini juga membuahkan
sejumlah penghargaan. Pada ajang
Anugerah Musik Indonesia
2004, Agnes memenangkan tiga penghargaaan dari total sepuluh nominasi,
yaitu sebagai "Artis Pop Solo Wanita Terbaik" untuk lagu "Jera", "Karya
Produksi Dance/Tehno Terbaik" untuk lagu "Bilang Saja", serta "Duo/Group
Terbaik" untuk kolaborasinya dengan Ahmad Dhani di lagu "Cinta Mati".
[14] Ia juga berhasil meraih penghargaan sebagai "Pendatang Baru Terbaik" pada
Anugerah Planet Muzik 2004 yang digelar di
Singapura. Kesuksesannya dalam usia yang masih sangat muda membuat Agnes mendapat julukan "Diva Muda" dalam kancah musik Indonesia.
[6] Ia juga mulai memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional.
[15]
Sepanjang tahun 2003, selain disibukan dengan perilisan album pertamanya, Agnes juga menggarap sinetron
Cewekku Jutek sebagai pemeran utama bersama
Roger Danuarta. Pada tahun berikutnya, Agnes membintangi dua sinetron,
Bunga Perawan dan
Cantik.
[16]
Penampilan Agnes dalam tiga sinetron tersebut mengantarkannya meraih
penghargaan Panasonic Awards 2003 sebagai "Aktris Terfavorit" dan SCTV
Awards 2004 sebagai "Aktris Ngetop". Di tengah kesibukannya sebagai
penyanyi, Agnes masih tetap memperhatikan pendidikannya. Setelah lulus
dari bangku SMA Pelita Harapan, ia menempuh pendidikan di
Universitas Pelita Harapan (UPH) pada jurusan
Hukum.
[17]
[sunting] 2005–2007: Whaddup A'..?!
Agnes resmi meluncurkan album keduanya berjudul
Whaddup A'..?! pada tanggal 10 Desember 2005. Kali ini, selain menggandeng sejumlah musikus Indonesia seperti
Dewiq,
Melly Goeslaw, dan
Andi Rianto, Agnes juga mengajak penyanyi asal Amerika Serikat
Keith Martin untuk berkolaborasi.
[3]
Di album ini, Keith Martin menciptakan dua buah lagu berbahasa Inggris
untuk Agnes, termasuk di antaranya "I'll Light a Candle" yang mereka
bawakan secara duet.
[13] Untuk mempromosikan album tersebut, Agnes menggelar konser tunggal di empat kota di Indonesia, yakni
Bandar Lampung,
Surabaya,
Bandung, dan
Makassar, dengan tajuk Clasnezenzation.
[18]
Album ini juga menelurkan lima singel hit yaitu "Bukan Milikmu Lagi",
"Tanpa Kekasihku", "Tak Ada Logika", "Cinta di Ujung Jalan", serta "Dan
Tak Mungkin".
Whaddup A'..?! mendapat respons positif dan diganjar sejumlah penghargaan. Pada pegelaran
Anugerah Musik Indonesia
2006, Agnes menyabet dua penghargaan yakni "Artis Pop Wanita Terbaik"
dan "Karya Produksi R&B Terbaik" untuk lagu "Bukan Milikmu Lagi".
[19] Pada ajang
Penghargaan MTV Indonesia 2006, Agnes kembali meraih trofi "Most Favorite Female" berkat lagu "Tak Ada Logika".
[20] Whaddup A'..?! juga telah meraih
triple platinum untuk angka penjualan album yang mencapai lebih dari 450.000 keping.
[21]
Penampilan Agnes Monica sebagai bintang tamu pada
Asian Idol ditahun 2007
Pada tahun 2005, Agnes juga terlibat dalam syuting serial drama Asia berjudul
The Hospital di
Taiwan yang dibintangi oleh
Jerry Yan, salah satu personel
F4.
[22] Agnes juga ikut dalam syuting serial
Romance in The White House bersama Peter Ho, yang dalam serial ini Agnes bermain hanya dalam beberapa episode saja.
[23] Di Indonesia, Agnes juga disibukan dengan perannya di dua sinetron di Indosiar, yaitu
Ku Tlah Jatuh Cinta dan
Pink[24][25] Di penghujung tahun 2006, Agnes kemudian membintangi sinetron komedi berjudul
Kawin Muda yang ditayangkan di
RCTI.
[26]
Pada saat yang bersamaan, Agnes juga memutuskan untuk cuti dari
kuliahnya di jurusan Hukum, Universitas Pelita Harapan. Langkah ini
diambil Agnes akibat kesibukannya dalam menjalani karier dan
mempersiapakan rencananya untuk
go international.
[27]
Pada awal tahun 2007, Agnes ditunjuk oleh DEA (Drugs Enforcement
Administration) dan IDEC Far East Region sebagai duta anti narkoba
se-Asia.
[28] Pada tanggal 15 Mei 2007, Agnes menjadi artis pembuka konser grup R&B Amerika Serikat
Boyz II Men di Istora Senayan, Jakarta.
[7]
Agnes dan promotor konser sempat mengumumkan bahwa ia akan
berkolaborasi dengan grup tersebut, meskipun akhirnya tidak terlaksana
akibat persiapan yang belum matang. Pada tanggal 23 Juni 2007, Agnes
menggelar konser tunggal untuk pertama kali di Stadium Negara,
Kuala Lumpur,
Malaysia, yang disaksikan sebanyak 3.000 penonton.
[29] Agnes juga menjadi bintang tamu khusus dalam panggung final
Asian Idol yang digelar pada tanggal 16 Desember 2007, dengan membawakan lagunya berjudul "Get Up".
[30]
[sunting] 2008–2009: Sacredly Agnezious
Pada awal tahun 2008, Agnes membintangi sinetron kejar tayang RCTI berjudul
Jelita.
[31]
Agnes mulai menggarap album studio ketiganya dan merilis lagu berjudul
"Matahariku" lebih awal sebagai singel pertama. Sampai saat ini,
"Matahariku" merupakan singel terlaris Agnes dengan penjualan
nada sambung mencapai lebih dari tiga juta dalam waktu sembilan bulan.
[32] Videoklip "Matahariku" juga telah ditonton lebih dari 4,5 juta kali di
YouTube, menjadikannya video musik Indonesia yang paling banyak ditonton.
[33] Lagu tersebut kembali membuahkan Agnes penghargaan di
MTV Indonesia Awards sebagai "Most Favorite Female" serta
Anugerah Musik Indonesia 2009 sebagai "Artis Pop Solo Wanita Terbaik".
[34]
Pada bulan September 2008, Agnes meluncurkan singel kedua berjudul
"Godai Aku Lagi" yang merupakan ciptaannya sendiri. Sebagai pemanasan
sebelum resmi merilis album, Agnes merilis
album mini yang memuat dua singel saja "Godai Aku Lagi" dan "Matahariku".
[35] Agnes juga membintangi sinetron keduanya pada tahun itu berjudul
Kawin Masal.
Pada tanggal 4 Oktober 2008, Agnes tampil di panggung
Asia Song Festival yang diselenggarakan oleh Korea Foundation for International Culture Exchange di
Seoul,
Korea Selatan.
Acara yang diikuti 24 artis dari 12 negara Asia tersebut disaksikan
oleh 35.000 penonton di Seoul World Cup Stadium dan disiarkan di stasiun
televisi di 30 negara.
[36][37] Agnes menampilkan dua lagu miliknya, "Godai Aku Lagi" dan "Shake It Off", dengan memasukkan unsur tarian
Bali.
Penampilan Agnes tersebut mendapat respons positif dari sejumlah media
lokal Korea dan meraih penghargaan "The Best Asian Artist Award" dari
panitia.
[38]
Pada tahun berikutnya, Agnes kembali tampil di panggung tersebut dan
membawakan tiga lagu yaitu "Shake It Off", "Temperature", serta lagu
milik penyanyi pop
Michael Jackson, "Heal the World". Panggung kali ini diikuti 14 artis dari sembilan negara Asia dan disaksikan sekitar 40.000 penonton.
[39]
Seperti penampilan sebelumnya, Agnes kembali mendapat sambutan baik
serta menerima penghargaan "The Best Asian Artist Award" untuk kedua
kalinya.
[40]
Pada tanggal 1 April 2009 Agnes akhrinya resmi meluncurkan album ketiganya yang diberi judul
Sacredly Agnezious. Kali ini, Agnes lebih terlibat secara langsung dalam pengerjaan album. Dengan dibantu sejumlah musikus ternama, yaitu
Erwin Gutawa,
Dewiq,
Pay, dan DJ Sumantri, Agnes turut terlibat sebagai produser dan pencipta lagu dalam album tersebut.
[41] Selain dua singel terdahulu, "Matahariku" dan "Godai Aku Lagi",
Sacredly Agnezious melejitkan singel lain berjudul "Teruskanlah" dan "Janji-Janji". Pada
MTV Indonesia Awards
2009, Agnes menyabet dua penghargaan sebagai "Most Favorite Female"
serta "Artist of the Year" yang merupakan penghargaan tertinggi dalam
acara tersebut.
[42] Pada
Anugerah Musik Indonesia
yang digelar pada tahun berikutnya, Agnes berhasil meraih dua
penghargaan, masing-masing untuk kategori "Album Pop Terbaik", "Artis
Solo Pop Wanita Terbaik" dan "Album Terbaik Terbaik".
[43] Pada tanggal 23 Mei 2009, Agnes tampil sebagai salah satu bintang tamu dalam acara "Festival of Life" di
Garuda Wisnu Kencana,
Bali, dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.
[44] Pada tanggal 14 Oktober 2009, Agnes juga terlibat dalam konser pementasan lagu-lagu grup legendaris
ABBA bertajuk "Dancing Queen" di Istora Senayan dengan menyanyikan lagu "The Winner Take It's All".
[45] Setelah sekian lama cuti dari kuliahnya, Agnes akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jurusan Hukum
Universitas Pelita Harapan dengan IPK terakhir 3,67.
[46] Ia kemudian melanjutkan kuliahnya di
Oregon State University (OSU), Amerika Serikat, dengan program
distance education di jurusan
Political Science.
[47]
[sunting] 2010–sekarang: Agnes Is My Name
Memasuki tahun 2010, Agnes mendapat kehormatan menjadi juri dalam ajang pencarian bakat
Indonesian Idol.
[48]
Kehadiran Agnes di ajang tersebut sempat diragukan karena usianya yang
masih terlalu muda. Agnes berkomentar "Kalau pengalaman, jangan dilihat
dari umur. Dengan prestasi yang aku dapat, enggak ada beban buatku
berada di antara Mas
Anang dan Mas
Erwin.
Aku sendiri merasa bukan jadi juri, aku dibiarkan jadi diri sendiri,
aku sebagai teman mereka [para peserta]. Aku akan bagi pengalamanku ke
mereka."
[49] Agnes juga ditunjuk menjadi duta MTV EXIT (End Exploitation and Trafficking) dalam misi memberantas
perdagangan manusia.
[50] Pada tahun ini, Agnes meluncurkan singel berjudul "Karena Ku Sanggup" yang ia ciptakan bersama musikus Andi Rianto.
[51] Ia juga membintangi sinetron berjudul
Pejantan Cantik yang tayang di Indosiar. Pada tanggal 21 November 2010, Agnes menjadi salah satu
pembawa acara karpet merah ajang penghargaan tahunan
American Music Awards yang diselenggarakan di Nokia Theatre,
Los Angeles,
Amerika Serikat. Ia tampil menggunakan busana bermotif batik dan kebaya, serta sesekali menggunakan bahasa Indonesia.
[52][53] Pada kesempatan tersebut, Agnes juga berduet bersama penyanyi Meksiko
Christian Chávez dalam lagu berjudul "¿En Dónde Estás?" yang dikemas dalam bahasa Spanyol, Inggris, dan Indonesia.
[54]
Pada tanggal 2 Februari 2011, Agnes meluncurkan sebuah album
kompilasi terbaik yang diberi judul
Agnes Is My Name.
[55] Album ini memuat sepuluh singel pilihan dari tiga
album studio sebelumnya, ditambah dua lagu terbaru "Karena Ku Sanggup" dan "Paralyzed".
[56][57] Album ini hanya dijual di gerai
KFC di seluruh Indonesia dan meraih plakat "Million Award" untuk penjualan lebih dari satu juta keping dalam waktu empat bulan.
[58] Pada saat acara peluncuran album tersebut, Agnes mengumumkan bahwa ia telah menandatangani kontrak dengan
Sony/ATV Music Publishing.
[59]
Pada tanggal 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik
Nasional, Agnes menerima penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia
(NBMI) dari
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman
Indonesia (PAPPRI) atas dedikasi dan sumbangsihnya, baik berupa
pemikiran maupun perbuatan, bagi kemajuan dan perkembangan serta
pelestarian musik Indonesia.
[60] Agnes juga kesekian kalinya meraih penghargaan di
Anugerah Musik Indonesia, untuk tahun 2011 ia memenangkan kategori "Artis Solo Wanita Terbaik".
[61]
Pada bulan September 2011, Agnes berduet dengan penyanyi senior Amerika Serikat
Michael Bolton pada lagu "Said I Loved You...But I Lied". Lagu tersebut direkam dalam album Bolton bertajuk
Gems: The Duets Album yang dirilis di seluruh kawasan Asia, termasuk Jepang.
[62][63] Agnes juga berhasil meraih nominasi sebagai "Worldwide Act Asia Pasific" dalam ajang penghargaan
MTV Europe Music Awards 2011.
[64]
Saat ini Agnes sedang sibuk merampungkan proyek album internasional
perdananya di Los Angeles bersama beberapa musisi, termasuk di antaranya
produser dan rapper
Timbaland.
[65]
[sunting] Keartisan dan citra
Agnes merupakan penyanyi solo yang mengusung jenis musik
pop,
R&B, dan
hip-hop.
[35] Ia mengakui
Aretha Franklin,
Jill Scott,
Angie Stone,
Madonna,
Michael Jackson,
Fantasia, dan
Beyoncé sebagai pengaruh besarnya dalam bermusik.
[66] Agnes juga sering dibanding-bandingkan dengan artis Amerika lainnya, terutama
Britney Spears dan
Christina Aguilera.
[67] Meskipun demikian, cukup banyak pula penyanyi Indonesia yang terpengaruh Agnes dalam hal gaya bernyanyi dan penampilan.
[68][69][70] Penyanyi dari negara tetangga,
Stacy, bahkan mendapat julukan sebagai "Agnes Monica Malaysia" akibat pengaruh Agnes pada dirinya.
[71] Agnes memiliki jenis suara
sopran dengan jangkauan yang cukup tinggi.
[45][72] Ia merupakan artis pertama dalam kancah musik Indonesia yang menggunakan teknik vokal
whistle register pada lagu "Karena Ku Sanggup"
[73] dan "Rindu".
[74]
Untuk lagu-lagu bertempo cepat, Agnes memadukannya dengan koreografi
yang energik di atas panggung, sehingga sering mengharuskannya untuk
tampil secara
lip sync.
[72]
Selain sering berlatih vokal, Agnes juga rajin melatih gerakan tari dan
stamina untuk menunjang penampilannya. Sampai saat ini, Agnes merupakan
satu-satunya artis Indonesia yang memiliki grup tari pribadi yang
bernama
Nezindahood.
[75] Penari-penari dalam grup tersebut dipilihnya melalui audisi sejak penggarapan album pertamanya pada tahun 2003.
[11] Seiring dengan profesinya sebagai penyanyi, Agnes juga mengembangkan kemampuannya dalam bermain piano dan menulis lagu.
[22] Bakat Agnes dalam mencipta lagu mulai terbentuk saat menggarap album
Sacredly Agnezious, saat ia menciptakan tiga lagu termasuk singel "Godai Aku Lagi".
[76]
Agnes merupakan artis yang selalu membawa tren baru di kalangan anak
muda, khususnya dalam hal penampilan, baik itu pakaian, aksesori, maupun
tata rambut.
[77]
Melalui penampilannya di atas panggung, video musik, dan sinetron,
Agnes telah memopulerkan berbagai gaya berpenampilan, mulai dari
punk rock hingga
harajuku.
[77]
Namun demikian, Agnes juga tak jarang dituduh tidak orisinal dan
cenderung kebarat-baratan. Agnes menanggapi komentar mengenai dirinya
tersebut dengan berkata:
“ |
Tidak ada satu pun di dunia
ini yang "original" tanpa pengaruh dari hal lainnya. Saya beruntung
lahir dan dibesarkan di Indonesia (specifically Jakarta) di zaman
ini di mana kita (dalam hal ini Indonesia) sangat terbuka dengan proses
globalisasi. Budaya Timur dan budaya Barat saling memengaruhi, ya
begitu keadaannya. Intinya, adanya pengaruh antarbudaya jangan dianggap
sebagai "budaya yang berbenturan", tapi anggaplah sebagai budaya yang
"saling melengkapi". Ambil yang baik dari budaya-budaya tersebut dan
tinggalkan yang negatif. Jadi, ya, saya ini adalah produk Indonesia dan
produk era globalisasi.[46] |
” |
Ketertarikan Agnes dalam dunia busana mendorongnya untuk menekuni bisnis
clothing line yang mendapat sambutan bagus.
[78] Menurut survei yang dilakukan majalah
Cosmopolitan pada tahun 2010, Agnes merupakan penyanyi wanita terseksi di Indonesia.
[79]
Ia juga sempat meraih Kartini Award dari Wanita Indonesia Tanpa
Tembakau (WITT) dan World Health Organization (WHO). Menurut Ketua Umum
WITT Nita Yudi, "Karena Agnes adalah artis muda berprestasi yang
enerjik, dan pastinya tidak merokok. Semoga dapat menjadi contoh yang
baik bagi generasi muda."
[80]
Agnes juga merupakan selebriti yang tertutup mengenai kehidupan
pribadinya di media. Ia sering diterpa gosip menjalin hubungan khusus
dengan sejumlah nama, namun tak satu pun yang ia konfirmasi.
[81]
Agnes merupakan penyanyi Indonesia dengan jumlah penghargaan paling banyak dalam sejarah.
[82]
Sebagai salah satu figur paling dominan dalam industri hiburan
Indonesia, Agnes telah mendapat kepercayaan untuk menjadi bintangi iklan
ataupun duta oleh berbagai merek produk.
[83]
Agnes juga telah terlibat dalam sejumlah kegiatan sosial. Ia melakukan
kegiatan penggalangan dana untuk membantu para korban bencana, seperti
di
Sumatera Barat dan
Situ Gintung.
[84][85] Agnes juga membantu menggalang dana senilai lebih dari Rp 400 juta untuk
Persis, tim sepak bola Surakarta, melalui konser yang diadakan di Diamond Convention Center di Surakarta.
[86]
Awal bulan Desember 2011, Agnes Monica mengadakan konser amal "Save A
Teen Charity Concert", konser yang diadakan untuk membantu remaja-remaja
yang putus sekolah. Hasil tiket yang ludes terjual diserahkan ke
Sampoerna Foundation sebagai pemrakarsa acara untuk disumbangkan pada
remaja-remaja yang yang membutuhkan.
[87]
[sunting] Album studio
[sunting] Penampilan lain
- "Tralala-Trilili", lagu tema acara televisi Tralala-Trilili (1998)
- "Pernikahan Dini" dan "Seputih Hati" dalam album kompilasi Love Theme (2001)
- "Awan dan Ombak", duet dengan Yana Julio dalam album Jumpa Lagi (2002)
- "Said I Loved You...But I Lied", duet dengan Michael Bolton dalam album Gems: The Duets Album (Asian Edition) (2011)
- "Rindu", singel non-album (2011)
- "Silent Night", "Album Kompilasi Natal "Damai Bersamamu" (2011)
[sunting] Pembawa acara