Sejarah
Sejarah ITB bermula sejak awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. De Techniche Hoogeschool te Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920.ITB didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama "Technische Hooge School (THS)" te Bandoeng dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw. ITB juga merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil.
Pada masa penjajahan Jepang, THS diubah namanya menjadi バンドン工業大学 (Bandung Kōgyō Daigaku ). Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, tahun 1945, namanya diubah menjadi "Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung". Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Juni 1946, NICA mendirikan Universiteit Van Indonesie dengan Faculteit van Technische Wetenschap sebagai pengganti STT Bandung. Dan pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri. Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia.
Kemudian pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam secara resmi memisahkan diri menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 . Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, ITB merupakan salah satu pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.
ITB juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung himpunan mahasiswa yang ada di setiap departemen.
Setiap tahunnya, ITB memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan nasional. Ganesha Prize adalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru.
[sunting] Fakultas dan Sekolah
Fakultas |
---|
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) |
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) |
[sunting] Reputasi
ITB adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Menurut pemeringkatan universitas berdasarkan tingkat kepopuleran suatu Institusi pendidikan di dunia maya, dengan jumlah sampel sebanyak lebih dari 9200 institusi tahun 2010 oleh 4icu.org, ITB menduduki peringkat 30 dunia, jauh diatas universitas di Indonesia yang lain seperti Universitas Gadjah Mada (686) ataupun Universitas Indonesia (685), melewati universitas terkemuka seperti Tokyo University (91), dengan MIT sebagai peringkat 1 dunia.[1]. Sedangkan menurut penilaian lembaga pemeringkatan perguruan tinggi asal Inggris tahun 2009, THE-QS, ITB menduduki peringkat 80 dunia di bidang Engineering dan IT, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mampu menembus 100 besar pemeringkatan. Peringkat pertama sendiri diduduki oleh MIT.[2].Pada tahun 2010, peringkat ITB kembali melorot ke urutan 93 di bidang Engineering dan IT menurut THE-QS. [3].
Sedangkan menurut tingkat keketatan masuk, ITB merupakan perguruan tinggi dengan tingkat kesulitan tertinggi di bidang IPA melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tahun 2009 dari 422.159 peserta ujian.[4]
[sunting] Rektor
- ...
- Ir. R. Ukar Bratakusumah (1964-1965)[5]
- Toyib Hadiwijaya (1965-...)
- Prof. Dr. Doddy A. Tisna Amidjaja (...1975...)
- Prof. Dr-Ing. Iskandar Alisjahbana (1977-1978)
- Djoko Sartono
- Prof. Dr. Ir. Arief Suradiyo Sudarsono
- Prof. Ir. Wiranto Arismunandar,MSc. (1988-1997)
- Prof. Ir. Lilik Hendrajaya, MSc. (1997-2001)
- Prof. Ir. Kusmayanto Kadiman, PhD. (2001-2005)
- Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, MSc. (2005-2010)
- Prof. Dr. Akhmaloka, Dipl.Biotech. (2010-sekarang)
[sunting] Keluarga Mahasiswa ITB
Pemerintah melalui Mendikbud Daoed Joesoef menggulirkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan yang lazim disingkat NKK/BKK. Dewan Mahasiswa se-Indonesia dibubarkan dan kemahasiswaan diatur oleh Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan melalui BKK. Mahasiswa menolak dengan keras BKK, dan tetap mengadakan pemilihan Ketua DeMa (Dewan Mahasiswa). Namun setiap Ketua DeMa terpilih, malam itu juga surat ancaman DO (Drop Out) sampai. Akibatnya tidak ada yang bersedia menjadi Ketua DeMa. Akhirnya mahasiswa ITB memutuskan membubarkan Dewan Mahasiswa dan membekukan DeMa ITB. Kemudian didirikan Badan Koordinasi (BAKOR) untuk mengkoordinasikan pergerakan. Sementara cita-cita DeMa diamanatkan kepada Himpunan-Himpunan sebagai kantung-kantung gerakan, dengan konsekuensi, kaderisasi ada di tingkat himpunan.Sampai pada Tahun 1994, Perwakilan Mahasiswa yang tergabung dalam FKHJ (Forum Ketua Himpunan Jurusan), memutuskan untuk membentuk kembali kemahasiswaan terpusat, untuk mengusung gerakan eksternal yang pada saat itu sedang menghangat di Indonesia. Akhirnya dibentuklah Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi BandungKM ITB.
[sunting] Unit Kegiatan Mahasiswa
Unit Pendidikan
-
- Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal ITB
- Liga Film Mahasiswa "LFM" ITB
- Unit Kajian Islam Ideologis HATI ITB (Harmoni Amal Titian Ilmu)
- PSIK - ITB
- Unit Matematika dan Linguistik - Akarna ISEA
- Pramuka
- Entrepreneur Club ITB
- Radio Kampus - ITB community radio
- Amateur Radio Club ITB - ARC ITB
- Keluarga Mahasiswa Islam "GAMAIS" (Islamic Student Society)
- Keluarga Mahasiswa Katolik "KMK" (Catholic Student Society)
- Persekutuan Mahasiswa Kristen "PMK" (Christian Student Fellowship)
- Keluarga Mahasiswa Hindu "KMH" (Hindu Student Society)
- Keluarga Mahasiswa Budhis "Dhammanano" (Buddhist Student Society)
- Keluarga Donor Darah ITB "KDD" (Blood Donor Society)
- Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan "PSIK" (Societal Study Union)
- Student English Forum "SEF"
- Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam Ganesha "KMPA"
- Pramuka ITB
- Resimen Mahasiswa Batalyon I/ITB (Student Regiment Battalion I / ITB)
- Unit Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa "UPKM"
- Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa "KOKESMA"
- Tabloid Mahasiswa Boulevard
- Salman ITB (Karisma)
- Unit Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal (KSEP)
- Kolaborasi Studi Ilmiah Mahasiswa ITB (SICOS: Scientific Collaboration Studies)
- Kelompok Studi Sejarah Ekonomi dan Politik (KS-SEP)
- GaneshaTV (GTV)
- Lingkar Studi Gerakan Mahasiswa Madani (LSGMM)
- Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI)
- Lembaga Kajian dan Praksis Demokrasi (VERITAS)
- Kelompok Analisis dan Komunikasi Islam Strategis
- Studi Komunikasi Massa ITB
- Cendekia ITB
- Pers Mahasiswa ITB
- ITB Internet Community (COMMUNET-ITB)
- Online Game Research Group (OGRG)
- Kelompok Studi Visual Budaya Modern (Genshiken ITB)
- U-green ITB
- Unit Kesenian
- Keluarga Paduan Angklung ITB
- Unit Kebudayaan Jepang
- Studi Teater Mahasiswa (STEMA)
- Unit Kebudayaan Aceh
- Lingkung Seni Sunda (LSS)
- Unit Kesenian Minangkabau (UKM)
- Unit Kesenian Sumatra Utara (UKSU)
- Maha Gotra Ganesha (MGG)
- Perkumpulan Seni Tari&Karawitan Jawa-ITB
- Paguyuban Seni Budaya Jawa Timur
- Unit Kesenian Sulawesi Selatan (UKSS)
- Keluarga Paduan Angklung (KPA)
- Marching Band Waditra Ganesha (MBWG)
- Paduan Suara Mahasiswa (PSM-ITB)
- Unit Apres ITB
- Grup Aspresiasi Sastra ITB "GAS-ITB"
- Unit Kesenian Budaya Lampung (UBALA)
- Unit Kesenian Borneo (UKB)
- Unit Kebudayaan Betawi
- Kebudayaan Irian Jaya (UKIR)
- Mahasiswa Bumi Sriwijaya (MUSI)
- ITB Students Ochestra (ISO)
-
- Kendo ITB
- Unit Karate ITB
- Kyokushinkai
- Unit Yudo ITB
- Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia
- Unit Capoeira Quizumba ITB (UCQI)
- Unit Renang dan Polo Air (URPA)
- Unit Catur
- Unit Hoki
- Unit Basket "GANESHA" (UBG-ITB)
- Unit Bridge
- Unit Tenis ITB
- Unit Aktivitas Tenis Meja ITB (UATM ITB)
- Unit Bola Voli (UBV)
- Unit Bulu Tangkis (UBT) ITB
- Persatuan Beladiri Kempo Indonesia
- Satria Nusantara
- Perisai Diri
- Tae Kwon - Do
- Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB)
- Pendawa Padma
- Unit Soft Ball
- Wanadri
- Sinar Putih
- Panahan
- Tri Eka Dharma Margaluyu "313"
- Tarung Drajat (Boxer)
- Bela Diri Hikmatul Iman
- Bridge (UAB)
- Aikido
- Aerokreasi
- Ganesha Bicycler
[sunting] Himpunan Mahasiswa Jurusan
-
- HMFT ITB (Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik)
- HIMAFI ITB (Himpunan Mahasiswa Fisika)
- HMP PANGRIPTA LOKA ITB (Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka)
- HMIF ITB (Himpunan Mahasiswa Informatika)
- HME ITB (Himpunan Mahasiswa Elektroteknik)
- IMG ITB (Ikatan Mahasiswa Geodesi)
- HIMASTRON ITB (Himpunan Mahasiswa Astronomi)
- HMT ITB (Himpunan Mahasiswa Tambang)
- HMS ITB (Himpunan Mahasiswa Sipil)
- HMTM "PATRA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan)
- HMME "Atmosphaira" (Himpunan Mahasiswa Meteorologi) ITB
- HMO "TRITON" (Himpunan Mahasiswa Oseanografi) ITB
- HMTL ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan)
- HIMATEK ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia)
- MTI ITB (Keluarga Mahasiswa Teknik Industri)
- HIMATIKA ITB (Himpunan Mahasiswa Matematika)
- HMK AMISCA ITB (Himpunan Mahasiswa Kimia)
- IMA-G (Ikatan Mahasiswa Arsitektur - Gunadharma)
- HMM ITB (Himpunan Mahasiswa Mesin)
- KMPN ITB (Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan)
- MTM ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Material)
- HMF "Ars Praeparandi" ITB (Himpunan Mahasiswa Farmasi)
- HIMASITH "NYMPHAEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, "Nymphaea")
- HIMATG "TERRA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika)
- KMSR ITB (Keluarga Mahasiswa Seni Rupa)
- HMTG "GEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi "GEA" ITB)
- KM-SBM ITB(Keluarga Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen)
- IMMG ITB (Ikatan Mahasiswa Metalurgi ITB)
- HMTG "GEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi "GEA" ITB)
- KMKL ITB (Keluarga Mahasiswa teknik Kelautan ITB)
[sunting] Alumni
- Abdullah Puteh, Mantan Gubernur Nanggroe Aceh Darrusalam
- Al Aziz Abbie Roossano, pengusaha
- Afrizal ssi., pengusaha
- Aburizal Bakrie, Menko Kesra, pengusaha terkaya Indonesia 2007
- Al Hilal Hamdi, Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
- Alvin Anderson, Analis keuangan RI, Direktur Utama Exxon Indonesia
- Aming, Komedian Lokal
- Arifin Panigoro, Anggota DPR, Pemilik Medco Group
- Azwar Anas, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, mantan Gubernur Sumatera Barat
- Armein Z R Langi, Kepala Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB (PPTIK-ITB)
- Bambang Harymurti, Mantan Pemimpin Redaksi TEMPO
- Bambang Hidayat, Astronom Dunia
- Bambang Subianto, Mantan Menteri Keuangan
- Baihaki Hakim, Ex Dirut Caltex dan Pertamina
- Betti Alisjahbana, CEO IBM Indonesia
- Budi Rahardjo, pakar IT-Security Indonesia, kolumnis Majalah Info Linux
- BJ Habibie, Presiden RI ke-3, Ahli Teknik Penerbangan
- Cacuk Sudarijanto, Mantan Direktur Indosat, Direktur Utama Telkom dan mantan Kepala BPPN
- Ciputra, Pengusaha
- Dian Angreniwati Soerarso, Direktur Bank Niaga
- Djuanda Kartawidjaja, Mantan Perdana Menteri Indonesia
- Dimitri Mahayana, Dosen ITB, Pengusaha
- Eddie Widiono, Mantan Direktur Utama PLN
- Erna Witoelar, Mantan Menteri Pemukiman & Prasarana Wilayah
- Enda Nasution, Penulis
- Evita H Legowo, Kepala Dirjen Migas
- Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan
- Fariz RM, musisi
- Ginandjar Kartasasmita, Ketua DPD
- Giri Suseno Hadihardjono, mantan Menteri Perhubungan Indonesia
- Gito Rollies, penyanyi dan aktor
- Hans Wospakrik, Fisikawan
- Harijono Djojodihardjo, Mantan Ketua LAPAN
- Harry Roesli, musisi, politisi, budayawan
- Hartono Rekso Dharsono. Mantan Pangdam Siliwangi, tokoh Petisi 50
- Hartarto Sastrosoenarto , Mantan Menteri Perindustrian
- Hasnul Suhaimi, Direktur Utama PT XL Axiata
- Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian
- Herman Johannes, Mantan Menteri Pekerjaan Umum, Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada
- Hilmi Panigoro, Pengusaha
- Indra Herlambang, Artis
- Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
- Joko Anwar, penulis naskah film
- Jusman Syafii Djamal, Mantan Direktur Utama PT DI, Menteri Perhubungan
- Karen Agustiawan, Dirut Pertamina
- Karlina Leksono, Astronom
- Kuntoro Mangkusubroto, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan
- Kusmayanto Kadiman, Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi
- Laksamana Sukardi, Mantan Menteri Negara BUMN
- Luluk Sumiarso, Deputi ESDM
- Muslimin Nasution, Mantan Menteri Kehutanan dan Ketua ICMI
- Nabiel Makarim, Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup (2 semester di FIKTM ITB)
- Onno W Purbo, pakar teknologi informasi dan tokoh Sumber terbuka Indonesia
- Pantur Silaban, Fisikawan
- Pangeran M. Noor, Mantan Menteri Pekerjaan Umum, Mantan Gubernur Kalimantan
- Pater Drost, Rohaniwan, Pakar pendidikan
- Pramono Anung, Mantan Ketua HMT ITB, Politikus,Sekjen PDI-P
- Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
- Rachmat Witoelar, Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup
- Raden Pardede, Komisaris Bank Central Asia
- R Priyono, Kepala BP Migas
- Revantino, Seniman, Budayawan
- Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama PT Telkom
- Riza Falepi, Anggota DPD RI 2009-2014
- Rizal Ramli, Mantan Menko Perekonomian
- Rozik Boedioro Soetjipto, mantan Menteri Negara Pekerjaan Umum
- Said Djauharsjah Jenie, Ketua BPPT
- Salahuddin Wahid, Rohaniwan, Politisi
- Samaun Samadikun, Profesor, Guru Besar di Bidang (Mikro) Elektronika, Mantan Direktur PAUME Pusat Mikroelektronika
- Sanyoto Sastrowardoyo, Mantan Menteri Negara Investasi, Kepala BKPM
- Sarwono Kusumaatmadja, Anggota DPD, Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
- Sedyatmo, Penemu Pondasi Cakar Ayam
- Siswono Yudo Husodo, Mantan Menteri Perumahan Rakyat
- Soekarno, Presiden RI pertama
- Sri Bintang Pamungkas, Politisi
- Sudjiwo Tedjo, Seniman, Budayawan
- Suhono Harso Supangkat Staf Pengajar ITB
- Syafruddin Arsjad Temenggung, Mantan Kepala BPPN
- Taufik Akbar, Ahli Satelit
- Tjia May On, Fisikawan
- Tjokorda Raka Sukawati, Ahli Konstruksi
- Tri Haryo Susilo, CEO PT Rekayasa Industri
- Wimar Witoelar, Pengamat Sosial & Politik
- Winardi Sutantyo, Astronom
- Wiranto Arismunandar, Mantan Menteri Pendidikan & Kebudayaan
- Wiratman Wangsadinata, Ahli Konstruksi
- Wiyoto Wiyono, Ahli Konstruksi
- Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, rohaniwan, novelis, aktivis HAM
- Yani Panigoro, Pengusaha, Pimpinan Medco Group
- Zuhal, mantan Menteri Riset & Teknologi, mantan Dirut PLN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar