Selasa, Desember 25, 2012

Mengapa Anak Menggigit Kuku, Memelintir Rambut, atau Mengisap Jempol?

Assalammualikum WR WB

Anak

Mengapa Anak Menggigit Kuku, Memelintir Rambut, atau Mengisap Jempol?

Sedot jempol
Ilustrasi
Tak sedikit anak memiliki kebiasaan yang sebenarnya mengganggu. Berikut bahasan 4 kebiasaan buruk anak yang kerap dikeluhkan para orangtua. Diantaranya, menggigiti kuku, mengisap jempol, memelintir rambut dan mengorek hidung.
Pahami Apa Kebiasaan Itu
Tetaplah tenang kendati tahu, anak memiliki kebiasaan buruk yang mengganggu. Dalam banyak kasus, kebiasaan hanyalah satu fase normal dari proses perkembangan.
Kebiasaan sendiri merupakan satu atau dua pola perilaku yang berulang dan seseorang yang melakukannya biasanya tidak menyadarinya.  Dan anak-anak juga tak menyadari memiliki kebiasaan yang membuat kesal orangtuanya.
Ketika tiba-tiba Anda menemukan anak balita  senang  mengisap jempol dan memelintir rambut, jangan dulu terkejut. Kebiasaan memang cenderung muncul dalam kelompok usia tertentu.
Menggigiti Kuku
Jika kebiasaan anak menggigiti kuku adalah permasalahan inti yang akrab bagi Anda, ingat-ingat, Anda tak sendiri. Salah satu dari kebiasaan buruk di masa kecil adalah gigit kuku dan mengorek hidung.
Sebuah penelitian memperkirakan sekitar 30% hingga 60% anak-anak dan remaja mengunyah satu atau lebih kuku tangannya. Dan biasanya, kuku ibu jari menjadi sasaran kebiasaan ini.
Anak laki-laki dan perempuan, memiliki peluang yang sama akan kebiasaan ini di usia balita mereka. Kendati, seiring mereka beranjak dewasa, anak laki-laki cenderung tetap memiliki kebiasaan menggigit kuku.
Memelintir Rambut
Apakah Anda memiliki anak perempuan yang suka memelintir atau mengeriting rambut? Ya, kebiasaan  anak yang suka  memelintir, membelai, atau menariki rambut biasanya terjadi pada anak perempuan.
Memelintir rambut dapat mulai terjadi pada masa awal kanak-kanak dan dapat berkembang menjadi kebiasaan menariki rambut (merontoki rambut) kendati tidak memiliki masalah rambut rontok.  Namun kebanyakan anak-anak ini berhenti memelintir ataupun menarik rambut ketika telah beranjak dewasa.
Bagi mereka yang masih memiliki kebiasaan ini,  masih ada cara memperbaikinya. Tawarkan sebuah perilaku modifikasi sederhana yang dapat membuat mereka lupa akan kebiasaannya.
Selain menjadi kebiasaan buruk, menarik atau memelintir rambut pada anak atau remaja dapat menjadi pertanda mereka mengalami kecemasan, depresi, atau OCD (obsessive-compulsive dissorder) yang akan lebih sulit disembuhkan.
Mengorek Hidung
Mengorek hidung adalah sebuah kebiasaan buruk yang dapat dimulai sejak kanak-kanak hingga dewasa. Sebuah penelitian di tahun 1995 menemukan jika 91% orang dewasa memiliki kebiasaan mengorek hidung secara reguler dan sekitar 8% memakan kotoran hidung setelah mengoreknya.
Mengisap Jempol
Popularitas ibu jari atau jempol  sebagai isapan jari  ketimbang telunjuk, bisa jadi karena jempol memiliki rasa yang lebih enak ketimbang jari lainnya. Namun preferensi ibu jari ini merupakan pilihan tak sengaja, yang dihasilkan dari kenangan kontak mulut pertama ibu jari dengan mulut sejak masih bayi. Kebanyakan pengisap jempol adalah anak-anak kecil.
Beberapa anak juga mengisap jari, tangan atau  bahkan seluruh kepalan tangan  selain ibujari.  Faktanya,  seperempat hingga setengah dari anak berusia 2 hingga 4 tahun mengisap jempol. Dan, kebanyakan mereka mengisap jempol untuk menenangkan dan mendapatkan kenyamanan dirinya. Tapi intensitas atau seringnya mengisap jempol pada anak usia 4 hingga 5 tahun dapat menyebabkan masalah, termasuk masalah gigi (overbite ), infeksi ibu jari atau jari, juga menjadi masalah pergaulan karena kerap digoda teman seusia.
Apa Penyebabnya?
Mengapa anak kerap menganggap jari menjadi bagian dari mulutnya dan mengapa mereka kerap memelintiri rambut. Banyak ahli mengakui, mereka kerap tak yakin apa penyebab pasti dari kebiasaan-kebiasaan ini. Namun bisa jadi ini merupakan kebiasaan yang dipelajari dan memberi hal yang lebih bagi anak.
Kebiasaan  dapat berkembang lebih potensial pada anak-anak yang kebosanan atau bisa jadi ini merupan cara anak mengatasi kecemasan. Lain waktu jika Anda melihat anak menggigiti kuku atau memelintir rambut (juga merontoki rambutnya sendiri), bisa jadi ini karena ada pengalaman yang membuatnya stres.
Di lain hal, beberapa anak kerap menganggap kebiasaan-kebiasaan ini sebagai cara relaksasi. Biasanya untuk menemukan suasana sebelum tidur.  Namun beberapa kebiasaan juga bisa merupakan warisan kebiasaan sejak bayi. Bagi bayi, mengisap jempol adalah cara menemukan kenyamanan diri yang diasosiasika mirip dengan kenikmatan mendapatkan ASI yang dapat membuatnya kenyang. Jadi ini dapat bertahan di kemudian hari karena ada asosiasi positif yang tertanam dalam benak mereka.
Coba Atasi  dari Anda
Bisa jadi jalan kebiasaan menggigiti kuku ini didapat dari cerminan Anda. Apakah Anda kerap menggigiti kuku?
Penelitian menunjukkan jika penggigit kuku memiliki komponen genetik atau kaitan kekeluargaan.
Beberapa anak juga dapat mengembangkan kebiasaan buruk untuk menarik perhatian orang dewasa atau mencoba memanipulasi orangtua nya. Jika anak-anak kerap diabaikan, mereka akan melakukan kebiasaan buruk yang mereka tahu akan memancing reaksi ayah dan ibunya.
Sebuah kabar baik, kebanyakan kebiasaan buruk ini akan menghilang sendiri, biasanya ketika anak mencapai usia sekolah. Karena kebanyakan sudah memahami tak lagi memerlukan kebiasaan ini untuk memberi mereka kenyamanan atau perhatian.
Namun jika kebiasaan buruk ini tak hilang saat mereka beranjak dewasa dan melebihi usia sekolah, cobalah konsultasikan pada psikolog untuk mendapatkan bantuan terapi behavioral
.

Tidak ada komentar: